Liputan6.com, Jakarta Primary Health Care Corporation (PHCC) Qatar menyarankan, agar umat Muslim yang puasa untuk memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sepanjang bulan Ramadan.
Baca Juga
Advertisement
“Pola makan yang buruk pada bulan Ramadan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Anda bisa terkena sakit perut, mulas, kembung, bersendawa, dan mual. Makan berlebihan saat berbuka puasa juga bisa membuat Anda kesulitan bernapas,” jelas PHCC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Gulf Times, Rabu (16/5/2018).
PHCC merekomendasikan, ada beberapa jenis makanan tertentu yang perlu dihindari selama bulan Ramadan. Makanan yang harus dihindari berupa makanan yang digoreng. Konsumsi makanan yang digoreng setiap hari dapat meningkatkan rasa lelah.
Selama puasa Ramadan, Anda juga perlu mengurangi asupan kopi dan produk berkafein lainnya. Hal ini membantu tubuh tetap terhidrasi lebih lama. Produk berkafein punya efek diuretik, yang mengakibatkan tubuh kehilangan cairan, garam, dan mineral penting lainnya.
Simak video menarik berikut ini:
Makanan pencuci mulut
Makanan pencuci mulut yang bernuansa manis, seperti cake dan puding, setelah berbuka puasa memang terasa lezat. Namun, Anda harus berhati-hati terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi.
Meski makanan pencuci mulut kaya kalori, nilai gizi yang terkandung minim. Makanlah secukupnya.
“Bulan suci Ramadan seharusnya tidak menjadi alasan untuk memuaskan hasrat makan. Adanya batasan makanan yang harus dihindari jadi kunci untuk melatih kebiasaan makan sehat," kata kepala layanan dietetik HCC Moudi Hajri.
Penerapan pola makan tersebut dapat membuat tubuh sehat selama Ramadan. Makanan juga harus dinikmati dalam jumlah sedang (tidak berlebihan).
Pastikan, Anda dan keluarga berbuka puasa dengan makanan bergizi dan sehat. Hindari mengonsumsi makanan dalam jumlah besar.
Advertisement