Sukses

Cara Menggembleng Calon Hafiz dan Hafizah Muda di Serambi Mekkah

Mereka bakal digembleng 38 orang muhafiz dan muhafizah dalam kegiatan daurah tahfiz atau menghafal Alquran di bulan suci Ramadan.

Liputan6.com, Banda Aceh - Sejumlah masjid di Banda Aceh, menggelar daurah tahfiz atau menghafal Alquran di bulan suci Ramadan 1439 Hijriah untuk menumbuhkan bibit-bibit hafiz atau hafizah di provinsi yang berjuluk Serambi Mekkah tersebut.

"Ada sekitar 300 orang, dari yang mengikuti pendaftaran 490 orang baik putra dan putri," ucap Ketua Panitia Daurah Alquran Ramadan Masjid Oman, Ustaz Mardani di Banda Aceh, Minggu, 20 Mei 2018, dilansir Antara.

Ia menjelaskan, peserta ini sudah mengikuti seleksi, terutama bacaan tawjid di yang dilaksanakan 20 hari, terhitung 5 sampai 25 Ramadan. Mereka nantinya bakal digembleng 38 orang muhafiz dan muhafizah, terdiri dalam satu kelompok diasuh oleh seorang muhafiz atau muhafizah dengan menangani delapan santri atau peserta.

Selama menjalani kegiatan daurah tahfiz di Masjid Al-Makmur, nama lain dari Masjid Oman, pihaknya memberikan kebebasan bagi peserta berupa karantina atau nonkarantina.

"Kita memang mengambil bibit-bibit yang memang bagus tawjid Alqurannya, dan lengket dalam diri seorang santri baik dari dalam atau luar kota. Bukan cuma sekadar menghafal Alquran, tetapi bacaannya rusak," katanya.

Peserta daurah minimal berusia enam tahun dan maksimal 30 tahun. "Rata-rata memiliki hafalan minimal juz 30, dan kemarin ada peserta kita maksimal hafal sekitar 25 juz," terang Mardani.

Penanggung Jawab Program Daurah Tahfidz Al Quran di Masjid Raya Baiturrahman, Munawir Darwis Lc mengatakan, program daurah tahfiz ini menjadi tradisi baru dan mulai diminati masyarakat.

Ia mengaku, baru pertama kali menggelar program ini selama bulan Ramadan yang diikuti sekitar 120 orang dari lintas usia dengan pembagian kelas penuh dan setengah hari.

"Kalau kita dimulai tanggal 1 hingga 20 Ramadan, dibagi dalam 11 kelas. Setiap kelas, dibimbing seorang tutor. Setiap tutor mengawasi, dan membimbing 10 sampai 12 orang anak," ujar Munawir.

Sekretaris Panitia Dauroh Alquran Ramadan Masjid Oman, Raihan, menambahkan, diketahui bersama bahwa di Aceh sedang mengalami kekurangan imam-imam masjid.

Lazimnya para imam-imam muda asal Aceh banyak diundang ke negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, dan Brunei Darussalam, serta sejumlah daerah di Tanah Air untuk menjadi imam.

"Kegiatan kita ini, bukan untuk pertunjukan. Tapi, lebih difokuskan pada hafalan Alquran sesuai dengan tawjid atau tartilnya," ungkap Raihan.

Saksikan video pilihan di bawah ini: