Liputan6.com, Jakarta -a Bulan Ramadan disebut sebagai bulan yang penuh keberkahan. Warga Tionghoa pun tak mau ketinggalan mendapatkan berkah di bulan suci ini.
Terbukti, warga Tionghoa yang tinggal di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) patungan bersama untuk menyajikan menu buka puasa gratis bagi warga Muslim.
Baca Juga
Menu buka puasa Ramadan itu disediakan di sebuah kelenteng Kim Tek Ie atau Vihara Dharma Bhakti.
Advertisement
Ide itu tercetus dari salah seorang pengusaha muslim Tionghoa bernama M. Jusuf Hamka. Saat itu, banyak warga Tionghoa yang tergerak hatinya usai melihat warung nasi Podjok halal.
"Mereka (warga Tionghoa) bertanya kepada saya bisa bantu. Saya bilang kalau mau membantu, nanti habis Lebaran bantu nasi kuning Podjok Halal," ungkap Jusuf Hamka.
Jusuf pun mengusulkan kepada beberapa warga Tionghoa itu untuk berbagi menu buka puasa. Mereka percaya bahwa pintu surga sedang dibuka selebar-lebarnya.
"Pasti pintu surga tidak hanya dibuka buat umat Islam. Kami-kami (warga Tionghoa) juga kebagian. Jadi kami mau berbuat baik. Orang Tionghoa bilang mau ambil hokinya," ucap Jusuf meniru ucapan warga Tionghoa lainnya.
Setidaknya, 500 porsi makanan disedikan setiap hari bagi umat Muslim yang hendak berbuka puasa selepas azan magrib berkumandang.
Menunya pun beraneka ragam dengan metode prasmanan atau buffet. Belum lagi ada sajian pelengkap seperti buah-buahan, kacang hijau, dan teh manis hangat. Setiap pengunjung bebas memilih lauk-pauk yang mereka gemari.
Jusuf menjamin semua makanan yang tersedia halal. Sebab, seluruh lauk-pauk dibeli dari warung Tegal (warteg) yang sudah memiliki sertifikat.
"Kita beli menu makanannya dari dua warung Tegal. Kita berdayakan dari warteg setempat supaya tidak turun omsetnya," ungkap dia.
Menariknya, orang yang melayani menu buka puasa ini bukanlah orang sembarangan. Rata-rata mereka berprofesi sebagai pengusaha. Misalnya saja Pui Sudarto. Dia adalah Presiden Direktur salah satu perusahaan konstruksi ternama. Ada juga pemilik pabrik kaus bermerek.
"Yang melayani bukan orang-orang biasa. Jadi luar biasa. Walaupun mereka bukan Muslim, mereka sangat mencintai umat muslim dengan baik," ungkap Jusuf.
Sayangnya, menu buka puasa Ramadan gratis di kelenteng yang terletak di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan No 19 Glodok, Tamansari, Jakarta Barat ini hanya berlangsung tiga minggu. Terhitung sejak awal puasa hingga 8 Juni 2018. "Insyaallah 30 hari full. Tapi saat ini rencananya baru sampai 8 Juni 2018," kata Jusuf.
Â
Seluruh Kelenteng Mencontoh
Â
Menurut Jusuf, Ada satu pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat Indonesia melalui buka puasa gratis ini. Warga Tionghoa ingin menunjukkan indahnya kebinekaan. Itulah konsep Islam Rahmatan lil 'Alamin.
"Oleh sebab itu, umat Islam tidak menolak, tetap merangkul. Terutama saya mengajak mereka dan mereka dengan ikhlas mau membantu," ujar dia.
Jusuf berharap, seluruh kelenteng dapat mencontoh. Bukan hanya memberi, tapi juga melayani dengan santun dan sepenuh hati.
"Saya kepingin seluruh klenteng meniru dan berpartisipasi. Itu akan membekas di hati para umat," ujar dia.
Salah seorang warga bernama Ujang, menyambut baik buka puasa gratis yang disediakan Vihara Dharma Bhakti. Dia pun tidak mempersoalkan tempatnya. Sebaliknya, dia menyebut ini contoh kerukunan antarumat beragama.
"Mungkin orang berprasangka oh ini klenteng, seolah-olah tidak ada tempat. Tapi menurut Islam tidak seperti itu. Islam terbuka untuk siapapun," ujar dia.
Sementara Jusuf menegaskan, NKRI tidak bisa dijaga kalau terpecah belah. "Bagaimana orang mau masuk Islam, kalau Islam membatasi," Jusuf menegaskan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement