Liputan6.com, Jakarta Berpuasa di bulan Ramadan termasuk ke dalam rukun islam. Tentunya bagi kaum muslim menahan lapar dan dahaga dari subuh hingga menjelang magrib merupakan suatu bentuk kewajiban di bulan suci.
Selain berpuasa, sejumlah pahala dan amal ibadah kita juga dilipatgandakan bersama dengan ampunan dari Allah. Meski begitu, banyak hal tak kita sadari ketika menjalankan puasa yang bikin amalan ibadah kita justru sia-sia. Bukan pahala yang diraih, melainkan hanya rasa haus dan lapar.
Baca Juga
Oleh karena itu, kamu perlu wasapadai sejumlah hal berikut yang dianggap dapat membuat puasa kita jadi sia-sia, dilansir dari berbagai sumber.
Advertisement
1. Niat puasa yang tidak ikhlas
Menjalankan puasa harus sepenuh hati diniatkan hanya untuk Allah. Kalau puasa hanya untuk sekadar ikut-ikutan orang lain atau niat tertentu yang bukan karena Allah, berarti puasa kita bisa jadi sia-sia.
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR. Muslim).
Advertisement
2. Berkata sia-sia
Menahan lapar dan haus mungkin mampu dilakukan, tapi urusan menahan lisan tak semua orang dapat melakukannya. Dorongan untuk berkata kasar, kotor, dusta bergunjing, gibah termasuk ke dalam hal-hal yang dapat menghilankan amal ibadah puasa kita.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan." (HR. Bukhari no. 1903).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
"Apabila seorang diantara kalian berpuasa maka janganlah ia berkata kotor, berteriak-teriak (bertengkar), dan bertindak bodoh. Jika ada orang yang mencela atau mengajaknya bertengkar maka katakanlah : ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa (dua kali)’ " (HR. Bukhari dan Muslim).
Berbicara porno dan jorok juga dianggap dapat menyia-nyiakan amalan puasa kita. jadi kita berpuasa seharian tak ada artinya jika melepaskan kata-kata buruk.
3. Melakukan maksiat tanpa ada niat untuk mengurangi dan menjauhinya
Bukan hanya menjaga lisan, tetapi puasa juga berusaha untuk mengurangi dan menghindari maksiat atau perbuatan yang diharamkan Allah. Esensi dari puasa sendiri yakni menambah ketakwaan kita kepada Allah.
Sebagaimana yang ditulis dalam Surat Al Baqarah: 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa juga telah diwajibkan atas umat-umat sebelum kalian, agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa".
Perbuatan maksiat sendiri terdiri dari, minum-minuman keras, berzina, membunuh, syirik, murtad, fitnah hingga mencuri.
Namun sejumlah perbuatan seperti sombong, menggunjing. menghardik, melecehkan orang lain serta bertindak egois, menjadi beberapa tindakan yang berpotensi merusak amal ibadah puasa kita.
Advertisement