Liputan6.com, Jakarta Mohamed Salah memutuskan tetap berpuasa saat Liverpool menantang Real Madrid di final Liga Champions, Minggu (27/5/2018) dini hari WIB di Kiev, Ukraina.
Ini artinya Salah hanya punya waktu singkat setelah berbuka. Namun, ia yakin puasanya tidak akan memberikan pengaruh terhadap performanya di atas lapangan nanti.
Advertisement
Baca Juga
Meski begitu, Salah harus benar-benar mengatur asupan gizinya selama waktu malam, saat tidak sedang berpuasa.
Keputusan Salah itu membuatnya semakin dipuja di negaranya; Mesir. Kinerja luar biasanya bersama Liverpool saja sudah membuat publik Mesir tergila-gila kepadanya. Berbagai macam hal diberi label Mohamed Salah dan dijual di Mesir saat ini.
Selain itu, Salah juga menjadi pemain kunci Mesir yang memastikan diri lolos ke Piala Dunia setelah absen selama 28 tahun. Mohamed Salah bahkan mencetak gol penalti penentu kelolosan Mesir.
Jadi Idola
Mengingat mayoritas populasi Mesir memang beragama Islam, keputusan Salah itu semakin membuatnya menjadi idola. Publik Mesir menilai Salah memang paling pantas untuk menjadi panutan bagi generasi muda untuk bisa sukses tanpa melupakan 'akar' mereka.
Menurut koran Mesir Al Masry al Youm, keluarga Salah juga tak mau diam saja menunggu final Liga Champions kali ini. Keluarga Salah menyembelih tiga ekor sapi. daging sapi itu kemudian akan dibagikan kepada orang-orang yang kurang mampu atau disumbangkan untuk bebuka puasa di komunitas setempat.
Advertisement
Beramal
Di beberapa negara Timur Tengah, memang ada kebiasaan untuk menyembelih hewan ternak untuk beramal, terutama pada bulan Ramadan. Hal itu biasanya dilakukan oleh keluarga-keluarga kaya. Daging dari hewan ternak itu kemudian dibagikan mentah atau dimasak lebih dulu dan disumbangkan untuk iftar.
Sebagian media salah menginterpretasikan niatan amal keluarga Salah itu sebagai sebuah bentuk pengorbanan. Ada yang menyebut keluarga Salah mengorbankan tiga sapi agar sang pemain bisa tampil bagus dan menjadi juara Liga Champions.