Liputan6.com, Jakarta Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Ali Khomsan, mengatakan, salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat puasa adalah makan terlalu sedikit saat sahur karena tak nafsu makan, sementara saat buka makan sebanyak-banyaknya.
"Jadi, balas dendamnya itu saat berbuka. Makanan berbuka malah ada yang sudah disiapkan dari jam 10 pagi," kata Ali saat berbincang dengan wartawan di Jakarta Pusat beberapa saat lalu.
Baca Juga
Menurut Ali, sesungguhnya saat berbuka puasa tak perlu makan terlalu banyak. "Menjelang tidur, kita enggak butuh makanan banyak-banyak amat," kata pria yang sudah menjadi dosen di IPB sejak 1983 ini.
Advertisement
Jadi, sesudah buka puasa, awali dengan minum air putih lalu mengonsumsi makanan yang manis. Setelah salat magrib lanjutkan dengan makan besar, tapi dengan porsi secukupnya.
"Bila usai salat tarawih masih lapar, bisa makan snack," sarannya.
Saksikan juga video menarik berikut:
Makan Beragam Saat Sahur
Saat sahur, Ali menyarankan untuk makan dengan gizi seimbang dengan kandungan gizi harus lebih tinggi dari sarapan biasa.
"Kalau sarapan biasa, itu untuk cadangan tenaga 5-7 jam ke depan. Sedangkan sahur untuk 14 jam ke depan. Oleh karena itu saat sahur harus lebih luar biasa dibandingkan saat sarapan," pesannya.
Pastikan saat sahur mengonsumsi karbohidrat, sayur, lauk pauk, buah dan bisa ditambahkan susu. Bisa juga mengonsumsi makanan bersantan saat sahur, agar merasa kenyang lebih lama.
"Makan bersantan boleh. Bila ada pilihan sayur bening bayam atau lodeh, pilih lodeh. Karena santan itu menjadi sumber tenaga yang luar biasa ketika puasa 14 jam," tutur pria yang rajin menulis buku ini.
Pastikan minum tiga gelas air saat sahur agar tubuh terhidrasi. Segelas air di saat bangun tidur, segelas lagi usai makan dan gelas ketiga jelang Imsak.
Advertisement