Liputan6.com, Jakarta Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban bagi orang yang beriman. Tak terkecuali buat Nadia Vega dan sang suami yang belum lama memeluk agama Islam alias mualaf. Bagi Nadia yang sudah sejak kecil menjalankan ibadah puasa mengajari sang suami berpuasa. Seperti apa ceritanya?
Cinta memang tak kenal suku, rasa dan agama, ketika rasa cinta itu menyatu perbedaan yang muncul kadang melebur. Dalam konteks Nadia dan suaminya; Sultan Yaar Jorik Dozy, mereka memilih menikah dan sebelumnya menyamakan keyakinan. Sang suami dengan rela hati memilih pindah keyakinan menjadi seorang muslim.
Advertisement
Baca Juga
Pada bulan ramadhan tahun ini, Nadia Vega kembali mengajarkan puasa pada suaminya, Sultan Yaar Jorik Dozy. Dia mengaku, sang suami masih belajar berpuasa, namun belum bisa full seperti dirinya.
"Dia belum full ya karena masih belajar. Apalagi dia kerjanya panjang, jadi nggak bisa full. Aku bukan expert bisa diajarin kita sharing bareng," katanya.
Â
Bagi Nadia Vega, sang suami belum menjalani puasa secara full karena belum terbiasa. Apalagi, pekerjaan yang dijalani oleh Sultan Yaar Jorik Dozy juga tidak seperti biasa yang orang-orang jalani. "Capek enggak biasa, kalo makan masih bisa, kalo minum yang susah. Apalagi dia syuting di tengah laut," tandas Nadia yang melakoni ibadah puasa di Singapura.
Bertemu Tempe
Saat seseorang bermukim di negeri orang, salah satu yang dikangeni adalah makanan. Nadia yang bermukin di Singapura amat merindukan tempe sebagai makanan untuk menyantap nasi atau sebagai kudapan ringan.
Seperti di bulan Ramadan ini, hidangan berbuka puasa didominasi dengan makanan populer seperti tempe goreng, tahu goreng dan sebangsanya yang amat menggugah selera. Bahkan, demi mencicipi makanan Indonesia untuk menu buka puasa, dia rela mencari di tempat tertentu.
Â
Meski susah mencari makanan Indonesia, ia toh akhirnya bertemu juga. "Kalau buka biasanya ada gado-gado dan aku juga baru nemuin tempe nih. Jadi tiap hari masak tempe karena vegetarian. Kemarin enggak ngubek (cari) kali ya, makanya baru nemu karena susah nyari di sana," kata Nadia Vega saat ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, belum lama berselang. (Reporter: Fikri Alfi Rosyadi/Kapanlagi.com)
Advertisement