Liputan6.com, London - Anda mungkin mencari cara baru untuk memberi sedekah Ramadan?
Masjid Shacklewell Lane di Dalston, timur London, menerima sumbangan dalam bentuk bitcoin dan mata uang kripto lainnya untuk memperluas basis pendonor dan mengurangi biaya penukaran mata uang. Demikian kata para pemimpin masjid tersebut.
Baca Juga
"Untuk seorang pendonor yang punya rekening bitcoin atau ethereum, menukar mata uang kripto ke dalam, misalnya, pound atau dolar, bisa merepotkan,"Â kata Lukasz Musial, konsultan blockchain yang membantu masjid menyiapkan teknologi bitcoin yang dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (3/6/2018).
Advertisement
"Masjid mengambil alih kerepotan penukaran mata uang tersebut".
Musial menuturkan, cara sedekah Ramadan dengan bitcoin ini dinilai lebih mudah dari metode transfer pada umumnya.
"Untuk para pendonor, hanya butuh klik tombol transfer ke rekening yang disediakan oleh badan amal. Dari pandangan masjid, hal ini membuka aliran dana sumbangan baru dari seluruh dunia," kata Musial.
Kendati demikian gaya baru menggunakan bitcoin menuai kontroversi dari sejumlah pihak.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Â
Pro-Kontra
Mufti Agung Mesir, pejabat tertinggi Muslim Sunni di negara itu, tahun ini mengatakan bitcoin tidak diizinkan menurut Hukum Islam, menurut laporan media Mesir. Tapi Abdalla Adeyemi, imam Masjid Shacklewell, membela keputusan masjid tersebut.
"Bitcoin sama layaknya dengan mata uang lain. Bitcoin… diterima oleh sekelompok orang…Kami sendiri tidak memperdagangkan. Kami tidak terlibat... kami badan amal," kata Adeyemi.
Sementara Masjid Shacklewell mengatakan pihaknya adalah satu dari beberapa organisasi yang menerima mata uang kripto dari ratusan di London. Dan langkah tersebut membuahkan hasil.
Pihak masjid mengatakan pihaknya yakin jumlah donasi yang diterima akan berlipat ganda tahun ini menjadi lebih dari 10 ribu pound sterling.
Advertisement