Jakarta Jika membahas malam Lailatul Qadar, di dalam Al Quran digambarkan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Quran. Malam seribu bulan (Lailatul Qadar) memiliki arti malam ketetapan jika diartikan dalam bahasa arab.
Lailatul Qadar dapat juga kita artikan sebagai malam pelimpahan keutamaan yang dijanjikan oleh Allah kepada umat islam yang berkehendak untuk mendapatkan bagian dari pelimpahan keutamaan itu. Keutamaan ini berdasarkan nilai Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Pada dasarnya, Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Hal ini sesuai hadist dari Aisyah yang mengatakan bahwa Rasulullah beri'tikaf di sepuluh malam terakhir bulan ramadan dan dia bersabda yang artinya 'carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan'.
Advertisement
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Lailatul Qadar kemungkinan akan "diwujudkan" oleh Allah pada malam ganjil, tetapi mengingat umat islam memulai awal puasa pada hari atau tanggal yang berbeda, maka umat islam yang menghendaki untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar dapat "mencarinya" setiap malam. Agar kita yang menghendaki "mendapatkan" Lailatul Qadar, maka berbuka puasalah "sekadarnya" saja agar badan tidak "menjadi berat" dan malas serta menjadi sebab ngantuk dan mudah tertidur, sehingga yang kita inginkan untuk mendapatkan Lailatul Qadar tidak membuahkan hasil.
Kapan malam Lailatul Qadar 2018
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Lailatul Qadar akan datang di malam ganjil pada 10 malam terakhir bulan Ramadan. Dalam hal ini di tahun 2018, Anda dapat mencari malam Lailatul Qadar mulai malam nanti, Selasa 5 Juni 2018. Mulai dari tenggelamnya matahari hingga terbit fajar subuh.
"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabbnya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al-Qadr: 3-5)
Cara mendapatkan Lailatul Qadar
Cara mendapatkan Lailatul Qadar adalah dengan salat isya' berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan salat subuh secara berjamaah. Hal ini terdapat dalam hadist Imam As-Syafi'i dalam Al-Umm.
Apa yang dikatakan oleh Imam Syafi'i dan ulama lainnya sejalan dengan hadits dari 'Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:"Siapa yang menghadiri shalat 'Isya berjamaah, maka baginya pahala shalat separuh malam. Siapa yang melaksanakan shalat 'Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala shalat semalam penuh." (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).
Amalan pada malam Lailatul Qadar ternyata bukan hanya dengan salat saja. Melainkan dengan dzikir dan juga tilawah Al Quran. Namun amalan shalat lebih utama dari amalan lainnya di malam lailatul qadar berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
Anda dapat melakukan ini saat malam Lailatul Qadar:
Perbanyak shalat sunnah
Perbanyak doa: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni
Perbanyak tilawah Al Quran
Perbanyak dzikir
Â
Tanggal Malam Lailatul Qadar 2018
Nah, untuk tepatnya kapan sih tanggal-tanggal yang disarankan di bulan Ramadan tahun ini untuk mengejar Lailatul Qadar?
Seperti yang sudah kami katakan di atas, Lailatul Qadar bisa Anda dapatkan mulai nanti malam. Berikut tanggal yang harus Anda persiapkan untuk mendapatkan Lailatul Qadar:
Selasa, 5 Juni 2018
Kamis, 7 Juni 2018
Sabtu, 9 Juni 2018
Senin, 11 Juni 2018
Rabu, 13 Juni 2018
Meski begitu, Anda tetap disarankan untuk mencari Lailatul Qadar di semua malam di 10 hari terakhir Ramadan. Tidak akan ada yang percuma. Pasalnya, beribadah dan beri'tikaf pada bulan Ramadan pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Doa Malam Lailatul Qadar
Doa malam Lailatul Qadar memang ada. Dahulu diriwayatkan bahwa Rasul pernah mengajarkan doa Lailatul Qadar. Adapun Doa lailatul Qadar adalah seperti ini:
"Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni"Artinya: Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).
Doa di atas begitu jaami' (komplit dan syarat makna) walau terlihat singkat. Doa tersebut mengandung ketundukan hamba pada Allah dan pernyataan bahwa dia tidak bisa luput dari dosa. Namun sekali lagi meminta ampunan seperti ini tidaklah terbatas pada bulan Ramadan saja. [ega]
Sumber: Merdeka
Reporter: Yoga Tri Priyanto