Liputan6.com, London - Sebagian besar pesepak bola Muslim di Eropa tetap berpuasa saat Bulan Ramadhan. Hal ini diungkapkan oleh tim dokter dari klub atau timnas sang pemain.
Menariknya menjalani puasa tak membuat aktifitas sang pemain terganggu. Bahkan mereka menjalani latihan dan pertandingan seperti biasanya.
Advertisement
Baca Juga
"Tentu saja Bulan Ramadhan sangat menantang bagi para pemain. Terlebih sebagai pesepak bola menuntut aktifitas fisik yang berat," ujar Direktur Asosiasi Pesepak Bola Muslim, Islam Momani seperti dilansir Bleacher Report.
"Namun aspek mental dan inspiritual bisa membuat pemain menjalaninya dengan lancar. Bahkan puasa membuat para pemain lebih fokus," katanya menambahkan.
Mental Baja
Momani juga menyebut para pemain yang berpuasa bakal membuat mental pemain semakin tebal.
"Dengan puasa mereka justru semakin terlatih untuk menghadapi tantangan yang berat," kata Momani.
Di sisi lain keputusan para pemain untuk berpuasa juga mendapat dukungan dari manajer dan klub. Seperti yang dilakukan oleh seluruh klub Liga Inggris.
Advertisement
Komentar Dokter Tim
"Para manajer sangat mengerti kondisi ini. Itu sebabnya mereka hanya memberikan satu sesi latihan lalu dilanjutkan ke gym untuk para pemain yang berpuasa," kata Kepala Tim Medis Crystal Palace, Zafar Iqbal seperti dilansir Bleacher Report.
"Selain itu pemain lain juga sangat menghormati pemain yang berpuasa. Saat saya masih di Liverpool, Luis Suarez selalu mengingatkan saya untuk berbuka," kata Iqbal menambahkan.