Jakarta Di jaman yang sudah sangat modern seperti sekarang ini, teknologi sudah semakin maju. Gadget seperti handphone yang canggih sudah bukan lagi barang mewah, seakan sudah menjadi kebutuhan pokok orang masa kini. Begitu pula dengan perkembangan sosial media yang juga seiring dengan perkembangan teknologi. Sudah tak asing lagi bukan kalu orang jaman sekarang sangat aktif dengan sosial media, bahkan mereka terkesan menjadi lebih berani di sana dengan bebas bersuara, mengkritik, bahkan membully orang.
Melihat hal tersebut, itulah keresahan yang sedang dirasakan oleh Zee Zee Shahab. Apalagi dengan adanya sosial media, masyarakat menjadi lebih sering berkomentar pedas. Mereka suka mengkritik orang lain dengan bebasnya.
Advertisement
"Komentar sekarang ini udah jadi hal yang biasa banget, apa lagi di social media, tapi kerasa gak sih sekarang ini fenomena yang terjadi adalah orang-orang "lebih berani" di socmed. Dalam hal positif maupun negatif, berekspresi yang baik pastinya gak masalah, tapi kalau socmed dipake untuk "bully" menghina, mengkritik," ucap Zee Zee dalam foto unggahannya di akun Instagram.
"Apalagi menghina fisik orang (sering cewek ke cewek loh) dengan bahasa yang kurang pantas, dan gak sopan gimana? Padahal dalam kehidupan nyata, dia gak berani ngomong, apalagi "bully" orang lain nah, jadi ini fenomena sosial yang terjadi saat ini," lanjutnya.
Zee Zee merasa menyayangkan hal tersebut bisa terjadi. Setelah dipikir-pikir ia merasa jika sekarang ini seseorang bisa dengan percaya diri mengkritik orang lain hanya dengan menggunakan jempol mereka. Namun nyata mereka seakan tidak punya nyali jika harus berhadapan langsung.
Meski tak ada maksud apa-apa dari keresahan yang dirasakan. Zee Zee berharap dirinya dan masyarakat sama-sama bisa mengubah cara pikir akan hal tersebut.
"Just asking, gak ada maksud apapun, bener-bener baru tersadar sama hal ini aja. Semoga Ramadan ini bisa merubah cara berpikir kita ya, menjadi insan yang lebih baik lagi dan bisa membahagiakan orang lain. Amin," pungkasnya.
Sumber: Kapanlagi
Reporter: Galuh Esti Nugraini