Liputan6.com, Jakarta Penyakit yang paling dikhawatirkan pada pelaksanaan haji tahun ini adalah heatstroke. Menurut Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka penyakit tersebut kemungkinan terjadi karena suhu yang tinggi di Tanah Suci.
“Prediksi yang kita khawatirkan adalah heatstroke, stroke akibat panas. Cuaca panas tahun lalu 53 derajat Celsius. Tahun ini kemungkinan sama,” kata Eka.
Baca Juga
Selain itu, Eka juga menuturkan jemaah haji juga perlu waspada terhadap Mers-CoV. Penyakit ini ditularkan melalui unta seperti mengutip rilis Sehat Negeriku, Selasa (10/7/2018).
Advertisement
Selain itu, penyakit yang paling banyak pada pelaksanaan haji tahun lalu adalah batuk-batuk, ISPA, flu dengan pasien rawat jalan.
Ada pula pasien rawat inap dengan kebanyakan penyakit gangguan pernapasan seperti pneumonia. Sementara untuk penyakit penyebab kematian adalah jantung dan ISPA.
Saksikan juga video menarik berikut:
Siapkan 70 ton obat
Untuk mencegah terjadi masalah kesehatan yang tidak diinginkan saat pelaksanaan haji, Kementerian Kesehatan menyediakan 70 ton obat.
“Kemenkes bawa 70 ton semua obat-obatan yang dibutuhkan oleh jemaah haji. Semua penyakit-penyakit kita bawa obatnya, kita punya,” kata Eka saat temu media di kantor Kemenkes beberapa saat lalu.
Dari 70 ton obat itu, yang paling banyak adalah obat-obat Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), obat batuk, flu, jantung, hipertensi, termasuk obat-obat untuk pengganti cairan karena suhu di sana panas.
Advertisement