Liputan6.com, Jakarta - Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Endang Jumali mengimbau jemaah calon haji Indonesia yang sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci mengenali modus kejahatan di Masjidil Haram dan beberapa tempat ibadah lainnya.
"Modus kejahatan di sini itu beragam. Ada yang pura-pura menawarkan jasa," ujar Endang di Makkah, seperti dilansir Antara, Jumat (3/8/2018).
Baca Juga
Dia mencontohkan baru-baru ini terjadi penipuan di Masjidil Haram terhadap calon haji Indonesia lanjut usia dengan berpura-pura menawarkan bantuan.
Advertisement
Pelaku, kata Endang, menanamkan kepercayaan kepada korban dengan membantu berbagai hal di Masjidil Haram sampai sang kakek pergi ke toilet.
"Saat kakek ke toilet sang pelaku melakukan modus operandinya dengan mengatakan ke korban agar menitipkan tas kepadanya dengan alasan tidak boleh membawa barang bertuliskan Allah ke kamar mandi," paparnya.
Seusai ke toilet, lanjut Endang, tas memang dikembalikan, tetapi kakek baru sadar jika uang di dalamnya raib, padahal pelaku sudah pergi jauh.
Atas kasus seperti itu, Endang menyarankan agar jemaah calon haji tidak pernah menitipkan tasnya kepada orang tidak dikenal karena sangat berisiko.
"Tas biasanya berisi uang dan kelengkapan dokumen imigrasi seperti paspor. Jika sampai hilang maka persoalan akan semakin pelik, terutama paspor," kata Endang.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Pelaku Kejahatan Menyamar
Selain itu, Endang menyebut, ada juga calon haji yang ditipu dengan pelaku menyamar sebagai petugas haji atau jemaah rombongan Indonesia.
Untuk pelaku yang menyamar jadi calon haji, biasanya mengenakan gelang jemaah tahun sebelumnya kemudian masuk ke hotel haji untuk melakukan modus operandinya yaitu melakukan penipuan.
"Maka sosialisasi ke jamaah menjadi penting. Kami di Daker Mekkah ingin jamaah mengenali siapa yang legal dan tidak," kata Endang.
Oleh karena itu, Endang mengatakan pihaknya menempatkan satu petugas haji di setiap hotel untuk mengawasi lalu lintas keluar masuknya jemaah. Dengan begitu, kata dia, bisa disaring siapa saja yang masuk.
Endang menilai ini bisa menekan peluang terjadinya penipuan.
"Antisipasi hal itu adalah kami menyediakan petugas di setiap hotel. Untuk apa? Menjaga dan mencegah penyusup, mengaku saudara," jelas Endang.
Advertisement