Sukses

Puluhan WNI di Saudi Ingin Jadi Petugas Badal Haji

Nantinya, para petugas badal haji akan bertugas menjalani proses haji bagi jemaah yang meninggal atau sedang sakit saat prosesi haji berlangsung.

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang dimulainya prosesi ibadah haji, warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi petugas badal haji.

Nantinya mereka akan bertugas menjalani proses haji bagi jemaah yang meninggal atau sedang sakit saat prosesi haji berlangsung.

Hingga Rabu, 1 Agustus 2018, sudah 84 orang mendaftar dan mengisi formulir untuk menjadi petugas badal haji.

"Itu di luar yang mendaftar lewat telepon atau WhatsApp. Yang kami terima adalah yang mengisi formulir. Pendaftaran masih dibuka sampai H-1 wukuf di Arafah," ujar Pelaksana Bimbingan Haji Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah, Mohammad Adnan, Kamis, 2 Agustus 2018.

Menurut Adnan, ada sejumlah persyaratan bagi jemaah yang akan dibadalhajikan, di antaranya meninggal setelah masuk asrama haji embarkasi, meninggal dalam perjalanan menuju Arab Saudi, meninggal di Arab Saudi sebelum wukuf, dan pasien dalam perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi.

"Harus ada penilaian medis bahwa pasien tidak bisa disafariwukufkan (diboyong untuk wukuf di Arafah)," ucapnya.

Selain itu, ucap dia, pasien yang mengalami gangguan jiwa berdasarkan surat keterangan dokter juga akan dibadalhajikan.

Adnan, yang telah delapan kali menjadi petugas badal haji, menyebut bahwa biaya yang ditanggung negara untuk badal haji per petugas sebesar 1500 riyal atau sekitar Rp 5,7 juta setelah dipotong pajak.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Badal Haji Mandiri

Selain badal haji melalui sistem resmi, kata dia, banyak mukimin yang menyediakan badal haji atas permintaan individu serta travel haji dan umrah. Menurut Adnan, mereka yang membuka diri untuk badal haji secara mandiri itu biasanya menetapkan honor lebih tinggi.

"Saya dikasih US$1.000, sekitar Rp 14 juta, oleh seseorang," jelas Adnan.

Hingga Kamis, 2 Agustus 2018, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci sebanyak 19 orang. Para jemaah itu akan dibadalhajikan oleh pemerintah.

 

Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci