Liputan6.com, Jakarta - Jemaah calon haji dari berbagai negara memadati kawasan Masjidil Haram di Makkah guna menjalankan ibadah salat Jumat berjamaah, Jumat 3 Agustus 2018 kemarin, termasuk dari Indonesia.
Sejumlah pintu masuk Masjidil Haram yang pada hari biasa ditutup, kini dibuka untuk memudahkan jemaah salat Jumat.
Baca Juga
Salah satunya akses pintu ke Mas'a (tempat sa'i) di lantai dua dari arah terminal Syib Amir, yang biasanya memiliki akses terbatas.
Advertisement
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Endang Jumali, meminta jemaah calon haji Indonesia pandai-pandai memilih waktu jika ingin melaksanakan salat Jumat di Haram.
Ia dan pemangku kepentingan lain mengimbau agar jemaah calon haji datang lebih awal ke Masjidil Haram, jika ingin salat Jumat di salah satu tempat paling sakral bagi umat Islam itu.
"Datang lebih awal tentu akan memudahkan jemaah untuk mendapatkan tempat yang diinginkan di Masjidil Haram," ujar Endang, seperti dilansir Antara, Sabtu (4/8/2018).
Dia juga meminta jemaah calon haji untuk tidak tergesa-gesa pulang demi menghindari kepadatan yang penuh sesak di pintu keluar.
Sebaiknya, kata Endang, ketika ingin pulang ke hotel, jemaah calon haji menunggu agak longgar, sehingga terhindar dari risiko bahaya berdesak-desakan.
Khutbah di Masjidil Haram biasanya disampaikan dengan bahasa Arab. Kendati demikian, tersedia khutbah versi bahasa Indonesia dan lainnya yang bisa disimak secara langsung lewat saluran radio lokal.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Datang Lebih Awal
Selain dari Indonesia, ada pula jemaah calon haji yang berasal dari Bangladesh, India, Afghanistan, Turki, Iran, Kirgistan, dan lainnya. Semuanya bisa dikenali lewat atribut yang mereka pakai.
Mereka berduyun-duyun memadati Masjidil Haram sejak pukul 10.00 Waktu Arab Saudi (WAS), bahkan lebih awal lagi meskipun waktu zuhur baru akan jatuh pada pukul 12.27 WAS.
Pertimbangan jemaah yang datang lebih awal di masjid terbesar di dunia itu demi menghindari kepadatan yang lebih sesak lagi.
Advertisement