Liputan6.com, Jakarta - Musim haji menjadi masa panen bagi perusahaan kargo di Tanah Suci. Sebab, banyak jemaah calon haji yang mengirimkan oleh-oleh mereka melalui jasa kargo tersebut.
Bahkan, beberapa jemaah calon haji Indonesia gelombang pertama yang sudah berada di Madinah, mulai mengirim buah tangan yang dibelinya di Tanah Suci ke Tanah Air.
Baca Juga
Salah satunya adalah Slamet. Jemaah calon haji asal Palembang ini mengaku mengeluarkan uang hingga Rp 10 juta untuk membeli oleh-oleh di Arab Saudi.
Advertisement
Untuk mengirim barang yang dibeli itu, Slamet harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1,2 juta untuk setiap 25 kilogram. Ia mempercayakan oleh-oleh miliknya pada Nusantara Trans Cargo (NTC).
"Selesai deh oleh-olehnya, sekarang fokus ibadah," ujar Slamet di Madinah.
Menurut Sales Representative NTC Hanif, musim haji menjadi berkah tersendiri bagi jasa karo tempat dia bekerja. Lelaki asal Bandung yang sudah 11 tahun bekerja di NTC itu mengaku pengangkutan barang saat haji dapat mencapai 25 hingga 30 ton per minggu.
Hal tersebut menurut Slamet jauh berlipat ketimbang hari-hari biasa yang hanya mencapai 1 hingga 2 ton per minggu.
"Soal harga tidak jauh beda dengan yang lain. Untuk pengiriman Pulau Jawa per kilogram 10 riyal, sedangkan luar Jawa 15 riyal," ucap Hanif.
Ia pun membatasi berat minimal barang yang akan dikirim oleh jemaah calon haji ke alamat yang dituju, yakni 20 kilogram.
"Kurang dari itu tidak bisa. Kalau lebih, bagus dong," kata Slamet.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Semua Bisa Dikirim
Menurut Hanif, hampir semua barang dapat dikirim ke Tanah Air, asalkan bukan air zamzam. Dia mengatakan, rata-rata jemaah calon haji mengirim sajadah, kurma, kerudung, tas, souvenir, hingga mainan anak.
"Kalau dikirim sekarang, 10-15 hari barang sudah sampai di Tanah Air," tuturnya.
Dia mengatakan, barang yang dikirim melalui jalur udara dan biasanya menggunakan pesawat Garuda Indonesia, Emirat Airlines, atau Saudi Airlines. Hanif mengatakan, ada beberapa alasan jemaah memilih mengirim barang lebih awal. Beberapa jemaah yang dia temui mengatakan, ingin oleh-oleh yang dibeli di Arab Saudi tiba lebih cepat.
Selain itu, kata dia, munculnya kekhawatiran di benak jemaah. Sebagian jemaah tak ingin barang bawaan yang berlebih disita oleh pihak imigrasi.
Â
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement