Liputan6.com, Jakarta - Dua jemaah furoda atau nonkuota telantar di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu, 8 Agustus 2018.
Wanita berusia lanjut yang masing-masing bernama Jumailiah dan Mariana itu mengklaim ditinggal rombongan yang hendak berangkat ke Makkah.
Baca Juga
"Tolong Pak, bagaimana nasib saya ini," ujar Jumailiah.
Advertisement
Berdasarkan laporan tim Media Center Haji Daerah Kerja (MCH Daker) Bandara, Jumailiah dan Mariana ditemukan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi usai turun dari Saudi Arabia Airlines. Dua perempuan itu kebingungan dan berjalan ke sana ke mari.
Jumailiah mengaku berangkat bersama empat orang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Selasa malam, 7 Agustus 2018.
Visa yang dibawa menyebut Jumailiah dan Mariana terdaftar sebagai tamu kerajaan. Tercantum pula biaya pembuatan visa senilai 6.600 riyal.
Jumailiah berasal dari Desa Robatan, Sampang, Jawa Timur. Alamat paspornya didaftarkan di Tanjung Perak. Dia mengaku tak memiliki dana untuk berangkat haji.
"Saya ndak tahu bagaimana, pokoknya didaftarkan ponakan saya," kata Jumailiah.
Sementara, Mariana punya cerita lain. Menurut Jumailiah, perempuan tua itu berangkat ditemani anak kandungnya. Namun, ketika turun dari pesawat sang anak meninggalkan mereka di Bandara Jeddah.
"Terus ibunya dititipkan ke saya," tutur Jumailiah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cerita Mariana
Sementara itu, saat ditanyakan, Mariana sudah agak sukar menjawab. Dia mengaku berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Dia hanya tahu didaftarkan anaknya berangkat haji.
Dari visanya, Mariana didaftarkan berangkat dengan paspor keluaran kantor imigrasi di Jakarta.
"Sudah saya mau pulang saja, tolong antar ke rumah saya di Pasar Kemis," ucap Mariana.
Petugas haji di Daker Bandara tampak kerepotan menangani dua jemaah yang telantar tersebut. Sebab, nomor penjemput yang dipegang Jumailiah tak dapat dihubungi.
Pihak PPIH Arab Saudi tak punya kewenangan menangani jemaah yang datang dengan jalur furoda itu. "Kita coba hubungi pihak penjemput tapi belum berhasil," kata salah satu petugas haji.
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement