Sukses

Dapat Wakaf Baitul Asyi, Jemaah Haji Aceh Diminta Teladani Habib Bugak

Menjadi kewajiban moral bagi jemaah calon haji untuk dapat meneladani Habib Bugak.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah calon haji asal Aceh mulai mendapat dana Wakaf Baitul Asyi. Pada giliran pertama, 393 jemaah calon haji dari kloter BTJ-001 masing-masing mendapat 1.200 SAR pada Senin 6 Agustus 2018 lalu di Wafaa Al Ehsan Hotel, Misfalah kota Makkah.

Seperti diketahui, sejak 2008 silam, jemaah calon haji asal Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mendapat kucuran dana wakaf Habib Bugak Asyi yang kini dikenal sebagai Wakaf Baitul Asyi (Wakaf Rumah Aceh). Besarannya kisaran Rp 4-5 juta tiap jemaah.

Hal ini bermula pada harta yang diwakafkan oleh seorang hartawan dan dermawan asal Aceh, Habib Abdurrahman (Habib Bugak Asyi) pada awal 1800-an.

Salinan akta ikrar wakaf tersebut pernah diserahkan nazir kepada Gubernur Aceh (waktu itu) Abdullah Puteh ketika naik haji ke Makkah pada 2002 dan ketika mereka berkunjung ke Aceh pada 2006.

Menurut petugas Wakaf Baitul Asyi, Jamaluddin Affan, menjadi kewajiban moral bagi jemaah calon haji untuk dapat meneladani Habib Bugak.

"Beliau telah mewakafkan rumah dan tanah sejak dua ratus tahun lalu dan sampai sekarang masih dapat kita nikmati manfaatnya," ujar Jamal, seperti dilansir dari laman www.kemenag.go.id, Kamis (9/8/2018).

Bahkan, menurut Jamal, ada salah satu rumah dan tanah yang diwakafkan Habib Bugak, kini sudah dirobohkan karena menjadi lintasan tawaf.

"Ada rumah dan tanah wakaf beliau yang saat ini menjadi perluasan tawaf bagi jemaah haji," tegas Jamal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Harus Sibuk Beribadah

Sementara itu, nadzir Wakaf Baitul Asyi, Syaikh Abdullatif Baltho mengingatkan kepada segenap jemaah agar selalu menyibukkan diri beribadah kepada Allah.

"Anda semua telah jauh-jauh datang kemari, ke tanah suci yang sangat dimuliakan Allah maka jangan sampai melewatkan satu detik pun tanpa beribadah kepada Allah," kata Syaikh Abdullatif.

Dia juga berpesan, sekiranya mampu untuk terus melakukan thawaf maka jemaah diminta melaksanakannya. "Kalau mampu bertawaf, lakukan karena ini hanya bisa dikerjakan di Makkah al Mukarramah," terang Syaikh Abdullatif.

Tak hanya itu, dirinya juga turut mendoakan jemaah Aceh yang melakukan haji bisa mendapatkan predikat mabrur.

Adapun total dana wakaf yang dikeluarkan tahun ini sebesar lebih dari Rp 20 milyar. Distribusi dana wakaf ini akan terus dilakukan.