Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 20 jemaah calon haji melaporkan kehilangan uang di Madinah. Berdasarkan catatan Seksi Perlindungan Jemaah (Linjam) Daker Madinah, total kerugian lebih dari Rp 70 juta.
Data tersebut didapat sejak pelayanan kedatangan hari pertama 18 Juli 2018 lalu hingga keberangkatan terakhir jemaah calon haji ke Makkah, Rabu 7 Agustus 2018.
Baca Juga
"Dari 20 laporan kehilangan total kerugian mencapai Rp 70.429.000,00 dan SAR 19,262 (atau setara Rp 77 juta dengan kurs Rp 4.000 /riyal)," ujar Kasie Linjam Daker Madinah, Maskat Ali Jasmun, seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Jumat (10/8/2018).
Advertisement
Selain kehilangan, Ali memaparkan, petugas juga menemukan uang yang tercecer. Uang yang ditemukan dan direkap oleh Maskat sebanyak Rp. 28.331.500 dan SAR 16,806 senilai Rp 67.224.000,00.
Dia mengatakan, dari seluruh uang yang ditemukan telah diserahkan kepada pemiliknya sebesar Rp. 2.431.500 dan SAR3,640 karena terdapat identitas pemiliknya.
"Uang yang kami temukan dan tidak ada identitas pemiliknya kami titipkan ke Daker Makkah sebesar Rp 25.918.000 dan SAR 13,166. Kami berharap uang tersebut dapat diserahkan kepada pemiliknya setelah diinformasikan kepada para Jemaah haji yang sekarang semuanya sudah di Makkah," tegas Maskat.
Tak hanya itu, Linjam Daker Madinah juga melakukan penanganan kursi roda. Sebanyak 142 kursi roda yang ditemukan oleh Daker Bandara telah diserahkan seluruhnya kepada jemaah calon haji melalui Seksi Linjam. Sedangkan pengantaran Jemaah terpisah rombongan 2.201 jemaah haji.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Diminta Hati-hati
Sementara itu, sejumlah jamaah haji yang tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah sempat hampir kehilangan barang mereka di bandara. Jemaah pun diminta berhati-hati terhadap orang asing di bandara.
Kepala Sektor II Daker Bandara, Faisal menyarankan jemaah jangan lepas dari tas selempang mereka yang biasanya jadi lokasi menaruh paspor. Jika hilang, kata dia, jemaah bersangkutan bisa ditinggal rombongan ke Makkah. Jemaah pun diminta tak perlu membawa uang banyak dalam tas tersebut.
Yang tak kalah penting, kata Faisal, berpakaian ihram di Tanah Air. Waktu-waktu jemaah berganti ihram di bandara membuka potensi barang tercecer, hilang, maupun dibawa lari pihak-pihak tak bertanggung jawab.
"Hati-hati, mereka biasanya menunggui saat jamaah sedang berganti ihram," jelas Faisal.
Advertisement