Liputan6.com, Jakarta - Anggota Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) dr Abdul Malik Setiawan mengawal calon haji lanjut usia (lansia) yang mengalami gangguan ingatan untuk melakukan rukun umrah wajib lari-lari kecil di bukit Shofa-Marwah atau sai.
"Kami memutuskan untuk mengawalnya sai dikarenakan bapak ini memiliki risiko tinggi, yaitu usianya yang tergolong lanjut, memiliki kendala ingatan, serta bahasa," ujar Malik di Makkah, seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/8/2018).
Baca Juga
Dia mengatakan calon haji bernama Masduki (83) itu tampak kebingungan dalam keadaan sendiri di pintu King Abdul Aziz, Masjidil Haram. Mengetahui hal itu, petugas mendatangi Masduki yang berasal dari Majalengka kloter 64 JKS itu.
Advertisement
"Masduki sendirian setelah terpisah dengan rombongannya ketika melaksanakan umrah wajib saat tawaf di lantai dasar Masjidil Haram pada Kamis pukul 14.30 Waktu Arab Saudi (WAS)," ucapnya.
Menurut Malik, awalnya sulit untuk melakukan komunikasi dengan Masduki karena tidak bisa berbahasa Indonesia, tapi bahasa Sunda. Tapi lama-kelamaan, diketahui jika calon haji itu belum menyelesaikan sai, sehingga anggota P3JH membantunya.
"Dengan penuh kesabaran dalam menggali informasi karena sang bapak mengalami disorientasi dan hanya mampu berbahasa Sunda, akhirnya diketahui bapak ini belum menyelesaikan sainya," kata Malik.
Malik menegaskan, setelah selesai membantu menyelesaikan umrah wajib, calon haji itu diantar kembali ke penginapan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: