Liputan6.com, Jakarta - Sosok pria berbalut busana putih memasuki kamar 423 Hotel Taima Al Syisyah, Makkah tempat jemaah calon haji menginap. Dengan ramah, ia menyapa jemaah calon haji asal Indonesia. Pria itu tak lain adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga Amirul Hajj Indonesia.
Lukman ke pondokan untuk menyapa secara langsung. Melihat dari dekat kondisi jemaah calon haji tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Jadilah siang itu, Senin 13 Agustus 2018, Lukman mengobrol santai dengan dua calon haji laki-laki.
Baca Juga
"Assalamu’alaikum, halo, boleh saya masuk? Bagaimana kondisi kamar, nyaman tidak?," ujar Lukman, seperti dilansir dari laman www.kemenag.go.id, Rabu (15/8/2018).
Advertisement
Lukman pun mencoba mencari jawaban jujur. Kedua calon haji kompak menjawab. "Nyaman Pak Menteri, kami jadi betah di sini," kata mereka.
Soal makanan, mereka menjawab enak dan sangat Indonesia. Usai dialog singkat, Lukman undur diri dan beralih ke kamar lain untuk menemui jemaah calon haji yang ternyata telah berjubel ingin bertatap muka langsung dan berfoto bersama.
Sosok Lukman memang menjadi magnet tersendiri bagi jemaah. Dimanapun berada, jemaah merasa cepat akrab karena keramahan yang tak pernah ia buat.
"Baik banget ya Pak Menteri kita, ramah lagi," tutur salah satu calon haji Dadang Suwarga yang berasal dari Kloter JKS-56.
Lain halnya dengan Muh Thoif yang berasal dari JKS-53 yang justru meminta agar dikurangi lauk daging.
"Kalau daging mulu nanti bisa kolesterol tinggi," pintanya yang disambut senyum Lukman dan rombongan lainnya.
Sementara calon haji lainnya, Yudi asal Bekasi, mengaku layanan yang ia terima saat ini berbeda jauh dengan cerita haji yang disampaikan kedua orang tuanya. "Sekarang layanannya bagus banget, beda dengan cerita naik haji orang tua saya dulu," ucap Yudi.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Kuota Haji
Siang itu, Lukman didampingi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Nizar Ali serta Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Sartono, juga jajaran eselon II Kemenag lainnya.
Dengan mengunjungi secara langsung, Lukman mengaku mendapatkan gambaran secara riil layanan yang didapat jemaah.
"Saya bisa mendapatkan gambaran umum secara riil layanan yang didapat jemaah," terangnya.
Layanan yang dimaksud antara lain terkait kamar hotel, katering, dan operasional bus salawat 24 jam. "Juga hal ihwal lainnya yang terkait dengan ibadah haji," imbuhnya lagi.
Saat disinggung penambahan kuota, Lukman memastikan yang terpenting adalah fasilitas di Mina.
"Jika area Mina dapat dibangun tenda bertingkat, juga penambahan fasilitas toilet, maka penambahan kuota bukan sesuatu yang sulit diwujudkan," papar dia.
Apalagi menurut Lukman, merujuk pernyataan Dubes Indonesia untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, saat ini merupakan masa keemasan hubungan diplomatik kedua negara.
"Pemerintah Saudi sangat mengapresiasi Indonesia dalam hal penyelenggaraan ibadah haji. Percayalah bahwa kami terus berusaha meyakinkan Saudi untuk dapat menambah fasilitas di Mina, sehingga penambahan kuota hanya soal waktu saja," lanjut Lukman.
Ketika fasilitas Mina ditambah dan berujung pada peningkatan kuota haji, dipastikan menerbitkan senyum bagi jutaan masyarakat Indonesia yang saat ini berada di daftar tunggu haji.
Advertisement