Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama berencana akan mempertahankan tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) pada penyelenggaraan haji tahun depan. Tim P3JH yang diinisiasi Kementerian Agama dan merupakan salah satu inovasi penyelenggaraan haji tahun ini, dinilai cukup efektif.
Hal itu lantaran perpaduan P3JH dan Tim Gerak Cepat (TGC) Kementerian Kesehatan dapat bekerja sama, terutama saat masa krusial di rute Jamarat-Mina.
Baca Juga
"Tim P3JH akan kita pertahankan pada penyelenggaraan haji tahun depan. P3JH dan TGC dapat bersatu padu terutama saat hari pertama lontar jumrah aqabah," ujar Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir, seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Senin (27/8/2018).
Advertisement
Khoirizi menjelaskan, tim P3JH dibentuk bukan untuk menyaingi keberadaan TGC. "P3JH dibentuk untuk melengkapi petugas kesehatan, karena kita menyadari bahwa hari pertama lontar jumrah dan jalur Jamarat-Mina adalah waktu dan tempat krusial," ucapnya.
Yang disampaikan Khoirizi memang benar adanya. Pantauan tim Media Center Haji (MCH) saat lontar jumrah hari pertama, misalnya pada Selasa 21 Agustus 2018, paling tidak 200 jemaah kelelahan dan dirawat di Posko Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) di Mina.
Jalur yang membentang sepanjang dua hingga empat kilometer antara Jamarat dan Mina juga cukup berat terutama bagi jemaah haji usia lanjut.
"Kita melihat sendiri P3JH, TGC dan petugas perlindungan jemaah serta dibantu unsur lain pontang-panting membopong dan menggendong jemaah kelelahan. Ke depan, kalau memungkinkan dan ada alokasi anggaran, akan kita tambah personil P3JH," kata Khoirizi.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:Â
Rekrutmen Tahun Depan
Khoirizi memaparkan, direncanakan, rekrutmen tahun depan dilaksanakan dengan mekanisme penetapan dan seleksi.
"Penetapan dengan sejumlah syarat agar kita dapat menagih komitmen secara maksimal dan seleksi untuk menghasilkan petugas berkualitas," pungkas Khoirizi.
P3JH adalah para petugas pelayanan umum, namun memiliki kemampuan medis. Terdiri dari 22 petugas yang berasal dari Rumah Sakit Haji, Universitas Islam Negeri yang memiliki prodi kedokteran, serta rumah sakit TNI/POLRI.
Untuk tahun ini, anggota P3JH ditetapkan langsung oleh Kemenag berdasarkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan.
Advertisement