Sukses

Sakit Lutut, Nenek Aisyah Justru Bisa Jalan Saat Berhaji

Seorang nenek asal Sumedang, Jawa Barat, yang tergabung dalam kloter JKS-005 jemaah haji mendapatkan pengalaman unik saat berada di Tanah Suci.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang nenek haji asal Sumedang, Jawa Barat, yang tergabung dalam kloter JKS-005 mendapatkan pengalaman unik saat berada di Tanah Suci.

Tak bisa dimungkiri, keajaiban memang kerap terjadi ketika orang sedang berhaji. Ketika jemaah sakit-sakitan sejak di Tanah Air, begitu sampai di Saudi malah sehat walafiat.

Ia adalah Siti Aisyah Rohana. Nenek berusia 75 tahun ini mengaku sejak di Tanah Air menderita sakit di persendian lututnya.

"Alhamdulillah di sini (saat berangkat haji) saya malah merasa sehat, tidak ada keluhan di lutut," ujar Aisyah saat ditemui di Hotel Luluat Al Hasyimiyah, Aziziyah Syimaliah, Makkah, seperti dilansir dari laman www.kemenag.go.id, Kamis (30/8/2018).

Ketika puncak haji di Arafah, yang kemudian dilanjut mabit di Muzdalifah dan Mina, Aisyah seolah mendapat tambahan energi. "Alhamdulillah saya kuat jalan kaki 8 km," ucapnya.

Jarak ini memang harus ditempuh selama pergi-pulang dari maktab untuk melempar jumrah di Jamarat. Kemudian saat di Makkah pada 12-13 Zulhijah yang berada di puncak kepadatan, maka hal itu memaksa sebagian jemaah pulang dari Jamarat menuju hotel dengan jalan kaki.

"Sewaktu pulang dari Jamarat, saya jalan kaki 3 km alhamdulillah kuat," tutur ibu 5 anak dan nenek 20 cucu serta 10 cicit ini.

Aisyah yang berangkat haji tanpa didampingi keluarga ini mengaku mendapat teman-teman sekamar yang sangat pengertian dan suka menolong dirinya. "Kami seperti keluarga baru," kata Aisyah.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: 

2 dari 2 halaman

Doa Sang Nenek

Saat di Masjidil Haram, doa yang kerap dipanjatkan Aisyah adalah meminta kesehatan dan memohon maaf untuk semua kesalahan diri dan keluarga. Doa tersebut ia sampaikan dengan bahasa Sunda.

"Alhamdulillah saya juga sempat salat di belakang makam Ibrahim," terangnya.

Terkait oleh-oleh haji, Aisyah mengaku dilarang oleh anak dan cucunya.

"Mereka kasihan nanti saya repot, tapi saya tetap beli sajadah, tasbih, dan mainan untuk cucu dan cicit," tandas Aisyah.