Liputan6.com, Jakarta - Ratusan jemaah haji kloter MES-08 sempat tertahan saat akan masuk ke Hotel Makarem Al Mahbouba. Sebab, saat jemaah asal Medan itu hendak masuk, bertepatan dengan jemaah asal Tajikistan yang menginap sedang keluar dari hotel.
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar Ali, peristiwa itu membuktikan lemahnya sistem sewa semimusim atau blocking time.
Baca Juga
"Saya rasa karena menggunakan sistem blocking time, kendala ini masih ada," ujar Nizar di Madinah.
Advertisement
Ia berharap kondisi semacam ini tak terjadi bila menggunakan sistem sewa semusim penuh. Karena, kata Nizar, dengan sistem sewa satu musim hotel praktis hanya akan ditempati jemaah haji Indonesia saja.
"Jadi, tidak untuk orang lain," ucapnya.
Dia berharap, pada musim haji 2019, semua hotel dapat disewa dengan sistem satu musim penuh. " Insyaallah. Tahun depan full musim," kata dia.
Menurut Nizar, hotel di Madinah berbeda dengan Makkah karena rata-rata hotel di Madinah ruang lobinya lebih sempit. Sehingga, kata dia, kerap membuat acara seremonial untuk jemaah haji sulit dilakukan.
"Kalau hotel di Makkah ada space yang banyak, ada lobi yang luas," tutur Nizar.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:Â
Ada Masalah Lain
Selain masalah lobi, lanjut Nizar, jalanan di Madinah juga umumnya sempit. Akibatnya, kata dia, saat rombongan jemaah turun dari bus ke hotel, terjadi kemacetan.
"Space hotel di wilayah Markaziyah ini juga terbatas juga," terang dia.
Nizar mengatakan, pemilihan lokasi hotel di Madinah juga muncul karena minimnya transportasi untuk bepergian jemaah haji. Jemaah yang ingin ke Masjid Nabawi harus berjalan kaki.
"Makkah jaraknya jauh, tapi ada layanan bus selawat, tapi kalau di Madinah kan tidak ada. Jadi, memang harus memilih yang lebih dekat dengan Masjid Nabawi," jelas Nizar.
Â
Laporan jurnalis Dream, Maulana Kautsar, dari Tanah Suci
Advertisement