Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji yang baru saja tiba di Tanah Air tetap diminta untuk memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas terdekat. Ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk memantau kondisi kesehatan jemaah seusai menjalankan ibadah haji.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwama, dalam waktu 14 hari sejak kembali di Indonesia, seluruh jemaah haji diminta datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kondisi kesehatan.
Baca Juga
"Ini bagian dari upaya kami untuk mengetahui secara pasti kondisi jamaah usai beribadah,," ujar Lana, seperti dilansir Antara, Rabu (5/9/2018).
Advertisement
Ia juga menyarankan agar seluruh jemaah haji proaktif datang ke Puskesmas terdekat apabila mengalami keluhan, seperti batuk, demam, hingga keluhan lain. Lana mengatakan, pemantauan terhadap kondisi kesehatan jemaah haji dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran sejumlah penyakit endemik dari kawasan Timur Tengah.
"Sampai beberapa tahun terakhir ini, kondisi jemaah haji asal kota Yogyakarta tetap baik dan tidak pernah ditemukan ada yang terjangkit beberapa penyakit tersebut," ucapnya.
Namun demikian, lanjut Lana, sejumlah keluhan kesehatan yang kerap disampaikan jemaah haji usai tiba di Indonesia adalah batuk yang disebabkan perubahan suhu udara yang cukup drastis. "Tetapi, batuk tersebut tidak berbahaya," kata dia.
Jika sampai 14 hari sejak kepulangan jemaah haji tersebut belum juga melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas, kata Lana, maka petugas akan proaktif datang ke rumah warga.
"Tetapi seringkali, alamat di daftar haji dengan alamat sebenarnya berbeda. Ini yang terkadang menyulitkan," tutur Lana.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Terus Dipantau
Pada akhir September 2018, menurut Lana, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan melakukan pemantauan kesehatan jemaah calon haji yang akan berangkat pada 2019 dan 2020.
"Tujuannya agar jemaah calon haji asal kota Yogyakarta terpantau kesehatannya dan dinyatakan mampu untuk menunaikan ibadah haji," jelas Lana.
Pada Selasa, 4 September 2018, ratusan jemaah haji asal kota Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 23 SOC tiba kembali di Yogyakarta menggunakan sembilan bus.
Satu haji meninggal dunia di Tanah Suci. Selain itu, ada 18 jemaah yang terpaksa menggunakan kursi roda, satu dirujuk ke RS Jogja, dan satu lainnya mengeluhkan sesak nafas sehingga langsung diantar ke rumah tempat tinggalnya.
Secara umum, kondisi seluruh jemaah haji yang tergabung dalam kloter ini cukup bagus.
"Kami mendokaan agar seluruh jamaah menjadi haji mabrur dan bisa semakin memberikan konstribusi positif ke masyarakat," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi usai menyambut kedatangan jemaah haji dan mengawal mereka dari debarkasi Donohudan ke Yogyakarta.
Advertisement