Sukses

Ala Pangeran Diponegoro, Ini Gaya Supratman Haji Tuna Netra

Supratman juga tidak pernah merasa berat untuk beribadah haji meskipun kondisinya tidak sempurna.

Liputan6.com, Jakarta - Bus pengantar jemaah haji asal debarkasi Lombok kloter 9 merapat di pavilliun Bandara Prince Mohammad bin Abdul Aziz pada Minggu, 9 September 2018 sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Selain tas-tas tambahan yang terlihat mencolok, jemaah haji laki-laki LOP-9 berdandan arabic style. Mereka mengenakan atasan putih dan sorban di kepala yang sebagian dililitkan layaknya Pangeran Diponegoro.

Satu di antara mereka terlihat lelaki setengah baya berkacamata hitam yang terus saja digandeng istrinya. Dia adalah Supratman (50) dan istrinya bernama Minarsik. Saat ditanya, Supratman mengaku sebagai tuna netra.

"Meskipun saya ada keterbatasan tapi alhamdulillah semua rangkaian ibadah haji saya tidak ada yang tertinggal," ujar Supratman didampingi adiknya bernama Winarsih, seperti dilansir dari www.haji.kemenag.go.id, Kamis (13/9/2018).

Menurutnya, selama di Tanah Suci, sang istri dengan setia memandu dirinya. Supratman juga tidak pernah merasa berat untuk beribadah meskipun kondisinya tidak sempurna.

"Semua dipandu istri saya. Semua saya kerjakan dengan baik tanpa kursi roda," tutur Supratman yang berprofesi sebagai Guru Olahraga di SDN Kawo Lombok Tengah.

Supratman menuturkan, saat prosesi haji tawaf dan sai terus berpegangan pada pundak teman agar tidak terpisah.

"Kalau di Jamarat saya digandeng istri," kata Supratman.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Cukup Mandiri

Sementara menurut Winarsih (47) yang merupakan adik kandung Supratman, selama berhaji sang kakak cukup mandiri.

"Kakak saya cukup mandiri seperti orang normal. Bahkan di rumah bisa perbaiki listrik sendiri," tutur Winarsih.

Kloter LOP-9 diterbangkan pada Senin, 10 September 2018 pukul 00.45 WAS dari bandara PMAA Madinah. Sebanyak 455 jemaah haji bersama petugas kloter menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan GIA-5209.