Sukses

Wakil Bupati Sleman Minta Jemaah Haji Tak Pisahkan Diri dari Masyarakat

Jemaah haji asal Sleman, Yogyakarta juga diminta untuk senantiasa meningkatkan ibadah masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun meminta kepada jemaah haji untuk tidak mengekslusifkan atau memisahkan diri dengan hanya bersosialisasi dengan sesama jemaah saja.

"Diharapkan para jemaah haji bisa lebih dekat dengan masyarakat sekitar," ujar Sri pada acara Mangayubagyo atas selesainya rangkaian kegiatan ibadah haji 2018 di Pendopo Rumah Dinas Bupati, seperti dilansir Antara, Jumat (14/9/2018).

Menurut dia, hal tersebut agar jemaah haji dapat membagikan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat.

"Jangan lupa juga ceritakan pengalaman menarik selama berhaji. Ini bukan riya ya, tapi ini agar masyarakat juga termotivasi untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini," kata Sri.

Sri juga mengajak jemaah haji untuk senantiasa meningkatkan ibadah masing-masing.

"Dengan selesainya ibadah haji bukan berarti tugas dan kewajiban para jemaah haji sudah selesai. Namun justru dengan predikat haji, para jemaah harus mampu menjadi teladan yang baik bagi masyarakat di sekitarnya," terang Sri.

Dia menegaskan, tanpa keteladanan akan sulit membuat perubahan yang positif di tengah masyarakat.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Jumlah Haji Terbanyak

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman Syaban Nuroni menyebut, jumlah jemaah haji Kabupaten Sleman terbanyak di Yogyakarta.

"Pada 2018 ini ada sebanyak 1.210 jemaah yang berangkat ibadah haji. Namun saat kepulangan, jumlah jemaah haji Kabupaten Sleman menjadi 1.207 jemaah," tutur Syaban.

Menurut dia, ada dua jemaah yang meninggal di Makkah dan satu haji masih sakit serta sedang dirawat di Makkah.

"Jemaah haji asal Kabupaten Sleman yang meninggal dunia di Makkah adalah Suyatmin Siswo Taruno dari Kecamatan Godean dan Paimin Harjo Prawiro dari Kecamatan Prambanan," terangnya.

Sedangkan, kata Syaban, seorang haji yang sedang dalam perawatan di Rumah Sakit An Nur Mekah adalah Siti Maryam dari Kecamatan Seyegan.

"Untuk Siti Maryam ini keadaannya sudah mulai membaik. Nanti kalau sudah dinyatakan layak terbang baru diizinkan untuk pulang," jelas Syaban.