Liputan6.com, Jakarta - Puncak haji wukuf di Arafah telah lewat lebih dari tiga pekan lalu. Namun ingatan dan kenangan menjalani ritual berdiam diri di sana boleh jadi tak lekang oleh waktu, apalagi bagi jemaah haji tahun ini.
Malam sebelum puncak wukuf dilaksanakan, padang yang terletak sekira 28 km dari Makkah itu dihantam badai. Beberapa tenda untuk keperluan logistik dapur pun sempat ambruk.
Baca Juga
Beruntungnya, tenda jemaah haji cukup kuat menahan terpaan angin kencang yang sempat mencapai kecepatan 37 km perjam. Termasuk tenda yang digunakan untuk masjid jemaah haji Indonesia.
Advertisement
Delegasi Amirul Hajj yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat itu sedang tunaikan salat maghrib dan isya. Juga di sela dengan kajian ceramah yang disampaikan Habib Ahmad bin Muhammad Al-Attas, Ketua Maktab Daimi Rabithah Alawiyyah.
Dan tepat saat momentum ceramah inilah, badai mulai menghantam Arafah, listrik pun padam. Suara angin bercampur pasir bergemuruh. Sontak alunan takbir bersahutan dari tenda-tenda jemaah.
Untung peristiwa berlangsung tidak lama. Usai badai, Lukman sebagai wakil pemerintah memutuskan berkeliling melihat langsung ke tenda jemaah Indonesia.
Lukman hadir untuk memastikan kondisi jemaah. Dengan ramah, ia menyapa dan menenangkan jemaah yang ditemuinya.
Rupanya apa yang dilakukan Lukman tersebut berkesan bagi jemaah. Inilah yang dirasakan Bambang Prihambodo dan Astuti. Pasangan suami istri asal Surabaya ini mengaku mendapat ketenangan setelah bertemu Lukman malam itu.
"Kami tidak menyangka setelah badai malah bisa bertatap muka dengan Menag secara langsung," ujar Bambang, seperti dikutip dari laman www.kemenag.go.id, Minggu (16/9/2018).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Bangga Bertemu Menag
Tak hanya itu, Bambang mengaku sangat bangga dengan sosok Menag Lukman. "Bagi kami kehadiran Menag sudah lebih dari cukup untuk menenangkan," ucap istri Bambang, Astuti.
Pasutri yang tergabung dengan kloter SUB-081 ini juga menilai Lukman punya perhatian tinggi terhadap jemaah.
"Kami sangat bersyukur pelayanan haji tahun ini sangat baik, bahkan bisa disebut yang terbaik," kata Bambang yang juga purnawiran Polri ini.
Secara jujur, Bambang sangat mengapresiasi layanan katering, hotel, dan transportasi. "Makan kami dapat 40 kali di Makkah, hotel sangat mewah, transportasi gratis alhamdulillah," kata dia.
Bambang mengatakan, biaya haji yang dibayarkan jemaah malah sangat murah dibanding fasilitas yang didapat. "Bersyukur sekali kita sebagai jemaah haji Indonesia, layanan pemerintah oke banget," terangnya.
Bambang dan Astuti berjanji akan menceritakan kesan dan pengalaman yang didapat selama di Tanah Suci kepada tetangga dan keluarga.
"Kami akan cerita kalau fasilitas dan layanan haji yang diberikan pemerintah sangat bagus dan super, biaya haji menjadi terasa sangat murah, dapat living cost lagi alhamdulillah," jelas keduanya seraya masuk ke dalam bus salawat nomor 8 rute Syib Amir-Syisyah Raudhah.
Advertisement