Liputan6.com, Jakarta - Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia (FTI-UMI) Makassar, Sulawesi Selatan menyerahkan bantuan tahap tiga kebutuhan pokok jelang Lebaran Idul Fitri.
Bantuan kebutuhan pokok itu diberika untuk 13 orang mahasiswa FTI UMI dari berbagai provinsi yang dipastikan tidak pulang kampung untuk merayakan Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah karena situasi pandemi Corona Covid-19.
Baca Juga
"Sejak awal pandemi Covid-19 dan saat kampus diliburkan, mahasiswa FTI UMI dari luar Sulsel tidak bisa pulang kampung. Mereka hanya menetap di kontrakannya dan mereka semua memahami itu," ujar Dekan FTI-UMI Dr Zakir Sabhara HW, ST, MT, ASEAN Eng, seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/5/2020).
Advertisement
Menurut Zakir, sejak diliburkan, dirinya bersama tim sukarelawan dari berbagai jurusan di FTI-UMI sudah menyalurkan paket bantuan kebutuhan pokok atau sembako.
Dia mengatakan, pada tahap pertama sebelum memasuki bulan suci Ramadan, sebanyak 58 paket telah disalurkan dan pada tahap kedua sebanyak 37 paket.
Pada tahap tiga ini jelang Lebaran Idul Fitri, kata Zakir, tersisa hanya 13 orang mahasiswa karena sebagian dari mahasiswa FTI UMI yang kos sudah meninggalkan Kota Makassar.
"Kami kunjungi satu per satu untuk memastikan kondisi mereka dan Insya Allah kebutuhan pokok mereka akan terpenuhi sampai bulan Juli yang akan datang," tutur Zakir.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Isi Paket Bantuan untuk Mahasiswa
Para mahasiswa yang tidak pulang kampung itu berasal dari Merauke, Provinsi Papua, Maluku Utara, Maluku, kemudian Berau, Kalimantan Timur.
Lalu Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Luwuk Banggai dan Palu Sulawesi Tengah.
"Ada juga mahasiswa dari Kota Baubau dan Buton, Sulawesi Tenggara serta dari Sulawesi Selatan," jelas Zakir.
Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Zakir selaku Dekan bersama tim sukarelawan.
Bantuan yang diserahkan itu bertahap dan mulai Senin, 19 Mei 2020 malam dan bantuan tahap tiga diserahkan untuk memenuhi kebutuhan mereka selama berada di kontrakannya.
Adapun paket bantuan untuk 13 mahasiswa tersebut berupa beras 5 kilogram, 20 bungkus mi instan, satu botol minyak goreng, 1 kilogram gula pasir, sabun mandi, sabun cuci, pasta gigi, cairan pencuci piring, minuman multivitamin, serta masker dua lembar.
Advertisement