Sukses

Ini Imbauan untuk Calon Jemaah Haji Sebelum ke Tanah Suci

Dengan persiapan sejak awal, calon jemaah haji diharapkan bisa menjalani ibadah dengan khusyuk dan lancar.

Liputan6.com, Jakarta Para calon jemaah haji 2019 diimbau mulai mempersiapkan diri sebelum berangkat ke Tanah Suci. Dengan persiapan sejak awal, jemaah diharapkan bisa menjalani ibadah dengan khusyuk dan lancar.  

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Jusup Singka mengatakan, hal yang jemaah haji bisa mulai lakukan dengan memeriksakan kesehatan dengan baik. Ini untuk memastikan kondisi fisik sebenarnya.

Imbauan lain, calon jemaah haji diharapkan mulai berolah raga, minimal 3 kali dalam seminggu. Olah raga agar jemaah terbiasa beraktivitas fisik yang akan banyak dilakukan di Tanah Suci.

"Lakukan olah raga seperti senam bersama seminggu minimal 3 kali, jalan 30 menit pagi dan sore atau jalan biasa," ujar Eka Jusup di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Selain itu, jemaah harus menjaga pola makan, yang menyesuaikan dengan kondisi fisik atau penyakit yang mereka derita. Serta perbanyak minum air minimal 2 liter sehari.

Tak lupa melakukan vaksin wajib, yakni meningitis untuk menjaga kekebalan tubuh. "Kalau untuk vaksin lain sifatnya sunah," tambah dia.

Tak hanya di dalam negeri, saat tiba di Tanah Suci, calon jemaah haji juga harus menjaga kesehatan. Serta menghindari kontak langsung dengan unta guna menghindari penyakit MERS-Cov.

"Sebaiknya jangan selfie, takut ada penularan karena biasanya kegiatan Umrah dan Haji dimulai dengan hubungan wisata ke tempat itu (onta)," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Calon Jemaah Haji Tertua dan Termuda

Dua orang tercatat menjadi calon jemaah haji termuda dan tertua yang berangkat pada musim haji 2019. Keduanya merupakan perempuan dan berasal dari dua daerah.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Nizar menyebutkan, calon jemaah haji termuda berasal dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, bernama Putri.

"Dia berumur 17 tahun. Namanya Putri dan dia ini sudah menikah," jelas dia saat menjadi nara sumber Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).

Karena status yang sudah menikah, putri meski baru berumur 17 tahun tetap berhak pergi beribadah haji ke Tanah Suci.

Sementara calon jemaah haji tertua berasal dari Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Perempuan bernama Rahma Alhasin ini tercatat berumur 105 tahun.

Nizar mengatakan, kemungkinan akan menyiapkan petugas khusus untuk menemani jemaah haji tertua ini. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, jemaah haji tertua kerap mendapatkan keistimewaan dari Pemerintah Arab Saudi.

Layanan istimewa dari Pemerintah Arab Saudi seperti adanya penjemputan khusus, pengawalan bahkan ikut menjadi sorotan media setempat. 

"Tahun kemarin jemaah haji tertua tak bisa bahasa Indonesia, jadi harus ada pendamping yang mendampingi satu orang satu, yang tahu bahasa lokal dan tahu bahasa Arab," dia menandaskan.

Adapun pada tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebesar 231 ribu dari Pemerintah Arab Saudi. Dari jumlah tersebut, 10 ribu merupakan kuota tambahan.

Â