Sukses

8 Persiapan Menyambut Ramadan yang Bisa Dilakukan, Dapat Rahmat dan Pahala

Persiapan menyambut Ramadan yang bisa kamu lakukan agar mendapat rahmat dan pahala.

Liputan6.com, Jakarta Persiapan menyambut Ramadan memang begitu menarik untuk dikulik. Bagi seorang Muslim, kedatangan bulan Ramadan tentunya akan disambut dengan rasa gembira dan penuh rasa syukur. 

Hal itu karena bulan Ramadan ini merupakan bulan maghfirah, rahmat, dan manuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin. Sudah sepatutnya kamu melakukan persiapan menyambut Ramadan. Hal ini dilakukan agar Ramadan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkanmu menjadi orang yang bertaqwa.

Persiapan menyambut Ramadan ini perlu dilakukan dengan melakukan sesuatu hal yang baik. Sebenarnya, bagaimana persiapan menyambut Ramadan yang baik?

Berikut ini Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber terkait persiapan menyambut Ramadan, Kamis (2/5/2019).

2 dari 5 halaman

Persiapan Menyambut Ramadan

Berdoa Kepada Allah SWT

Doa merupakan ibadah yang dengan-Nya para hamba mengkomunikasikan hajat dan harapan kepada Allah SWT. Doa yang dimaksudkan di sini adalah memohon kepada allah SWT untuk dikarunia umur panjang, hingga berjumpa dengan bulan Ramadan.

Pada persiapan menyambut ramadan, ada baiknya untuk berdoa kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan bulan ramadan sejak enam bulan sebelumnya dan selama enam bulan berikutnya juga berdoa agar puasanya diterima oleh Allah SWT. Tak ada yang bisa menjamin kamu bisa sampai ke bulan ramadan atau tidak.

Oleh karena itu, ada baiknya di sisa hari menjelang ramadan ini untuk selalu berdoa untuk dipertemukan dengan ramadan. Memohon utnuk diberi kekuatan, kemudahan, dan taufiqNya untuk mengisi ramadan dengan berbagai ibadah, amal shaleh, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Menyambutnya dengan Gembira

Persiapan menyambut ramadan perlu disambut dengan bersukacita dan bergembira. Sebab ramadan datang membawa rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, dan beragam keutamaan lainnya. Oleh karena itu, buat para pecinta dan perindu kebaikan pasti senang dan bersukacita dengan kedatangannya.

Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW selalu menyampaikan kabar gembira kepada para sahabat kalau ramadan akan datang. Beliau melakukannya agar mereka termotivasi memanfaatkan momen ramadan dan berusaha meraup keutamannya.

Biasanya kabar gembira yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ini berupa penjelasan keistimewaan dan keutamaan bulan ramadan. Oleh karena itu, sebagai ummat atau sebagai hamba yang sadar dengan berbagai kelemahan, kekurangan, dan kelalaian dalam ibadah selama ini, kamu patut bersuka cita dengan kedatangan ramadan ini. Karena ramadan merupakan momen untuk meningkatkan kualitas diri dan iman.

3 dari 5 halaman

Persiapan Menyambut Ramadan

Taubat

Persiapan menyambut ramadan lainnya adalah dengan bertaubat dari dosa dan maksiat. Hal ini perlu dilakukan karena kamu akan melakukan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah STW. Sementara dosa dan maksiat dapat menghalangi seseorang dari ketaatan. Soalnya, dosa dan maksiat dapat mengotori dan menutupi hati.

Si pemilik hati yang tertutupi oleh dosa dan maksiat biasanya akan berat melakukan ibadah dan amal shaleh. Oleh karena itu, perlunya diri kamu untuk membersihkan hati dari noda dosa dan maksiat dengan memperbanyak taubat dan istighfar.

Taubat yang sebenar-benarnya adalah taubat nasuha, yaitu dengan meninggalkan dan menyesali dosa pada masa lalu serta memiliki tekat yang kuat untuk tidak lagi megulangi dosa tersebut.

Menuntaskan Puasa Tahun Lalu

Sudah seharusnya kamu melakukan qadha puasa sesegera mungkin sebelum datang ramadan berikutnya. Namun kalau kamu memliki kesibukan atau halangan tertentu untuk mengqadhanya, misalnya seperti seorang ibu yang sibuk menyusui anaknya, maka hendak menuntaskan hutang puasa tahun lalu di bulan Sya’ban.

Soalnya, dengan menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i hingga masuk ramadan berikutnya adalah dosa. Maka kewajibannya adalah tetap mengqadha dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.

 

4 dari 5 halaman

Persiapan Menyambut Ramadan

Persiapan dan Perencanaan Target

Persoalan yang tidak kalah pentingnya dalam menyambut bulan ramadan adalah dengan persiapan dan perencanaan target. Hal ini memang bersifat teknis, namun sangat penting. Karena dengan persiapan dan perencanaan yang baik, akan sangat membantu memaksimalkan ibadah dan amal shaleh pada bulan ramadan.

Misalnya saja, kamu bisa mempersiapkan dan merencanakan target untuk membaca Alquran. Hal ini penting, guna untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas bacaan Alquran di bulan ramadan.

Mempelajarai Ilmu tentang ramadan

Pada agama Islam, mementingkan ilmu sebelum berkata dan beramal. Ilmu ini dipentingkan sebelum beramal, karena syarat diterimanya amal setelah ikhlas adalah mutaba’ah, yaitu amal tersebut harus benar dan sesuai dengan syari’at dan sunnah.

Oleh karena itu, untuk menyambut ramadan dengan ilmu, kamu perlu menyegarkan kembali pelajaran tentang fiqh ibadah pada bulan ramadan. Misalnya dengan fiqh puasa, shalat tarawih, zakat, sedekah, dan ibadah-ibadah lainnya.

5 dari 5 halaman

Persiapan Menyambut Ramadan

Membersihkan Hati dari Berbagai Sifat Dendam dan Hasad

Dendam dan hasad atau dengki adalah sifat yang tercela. Sementara terbebas dari sifat tercela tersebut merupakan ciri orang beriman dan bertakwa. Terbebas dari sifat oendendam merupakan tanda penghuni surga.

Begitu juga dengan sifat iri hati dan dengki atau hasad, yang merupakan sifat buruk yang sangat berbahaya. Sifat ini bisa menghapuskan amalan kebaikan bagai api yang melahap kayu bakar.

Oleh karena itu, seorang Muslim hendak membersihkan dirinya dari sifat buruk ini sebelum memasuki bulan ramadan. Agar saat memasuki bulan mulia tersebut dengan hati yang bersih dan hati yang lapang.

Mempersiapkan Fisik dengan Menjaga Kesehatan

Persiapan menyambut ramadan selanjutnya yaitu dengan mempersiapkan kondisi fisik dengan menjaga kesehatan. Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan ramadan sangatlah penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Jika kamu sehat, maka dapat melakukan ibadah dengan baik.

Namun sebaliknya, jika kamu sakit maka ibadahnya akan terganggu. Kamu bisa melakukannya dengan menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola makan yang sehat dan bergizi dan istirahat yang cukup.

Â