Liputan6.com, Jakarta Pahala bulan Ramadan adalah berkah yang paling dicari saat bulan suci ini tiba. Pahala bulan Ramadan memiliki keistimewaan tersendiri dibanding dengan pahala di bulan lainnya. Bulan penuh berkah ini memang selalu dimaknai dengan sejuta kemuliaan di dalamnya.
Baca Juga
Di bulan Ramadan seluruh amal ibadah dilipat gandakan pahalanya. Maka dari itu, untuk menambah pahala bulan Ramadan, umat mmemperbanyak amal dan ibadah sangatlah baik di bulan penuh berkah ini.
Advertisement
Tak hanya puasa, pahala bulan Ramadan bisa didapatkan dari amalan lain seperti sedekah, membaca Al Quran, berzakat, dan amalan lainnya. Hanya dengan melakukan amalan-amalan tersebut, kamu sudah mendapat limpahan pahala bulan Ramadan.
Nah, jika kamu ingin mengetahui pahala bulan Ramadan yang pasti didapatkan, simak ulasan Liputan6.com mengenai pahala bulan Ramadan yang dirangkum dari berbagai sumber Jumat(3/5/2019):
Pahala puasa Ramadan
Dalam sebuah hadis, Rasulullah mengungkapkan:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman: “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Makna dari hadis di atas adalah, Rasulullah mengatakan bahwa setiap amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan pahalanya 10 kali lipat bahkan hingga 700 kali lipat. Namun, hal ini berbeda dengan amalan puasa. Pahala dalam puasa tidak dilipatgandakan dengan cara tersebut, melainkan, pahala pada orang yang berpuasa akan dilipatgandakan menjadi tak terhingga oleh Allah.
Hal ini karena, dalam berpuasa manusia berusaha untuk meninggalkan segalah syahwat karena Allah semata. Allah juga begitu memuliakan orang yang berpuasa sehingga diibaratkan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari bau minyak kasturi.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah di Lathaif Al-Ma’arif mengatakan, “Sebagaimana pahala amalan puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.”
Pahala puasa Ramadan akan lebih berlipat karena bulan ramadhan adalah bulan yang paling mulia. Selain itu Puasa Ramadan juga merupakan puasa yang diwajibkan oleh Allah. Maka dari itu, siapa saja yang menjalankan puasa Ramadan akan mendapatkan pahala yang berlimpah.
Advertisement
Salat malam
Pada malam tiap bulan Ramadan,umat Muslim juga dianjurkan untuk melakukan ibadah salat malam atau yang biasa disebut dengan salat Tarawih. Salat Tarawih dilakukan usai salat isya dan dapat dilakukan secara sendiri atau berjamaah.
Pahala dari salat tarawih dijelaskan pada hadis Rasul yang berbunyi:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pahala Sedekah
Rasululllah pernah bersabda bahwa waktu terbaik untuk bersedekah ialah di bulan Ramadhan. Sebab di bulan Ramadhan kamu bisa merasakan, bahwa tidak semua orang mendapat kemudahan seperti yang kamu miliki. Sedekah membuat orang lebih dapat bersyukur atas apa yang telah dimilikinya.
Amalan bersedekah pada bulan Ramadan tertuang pada hadis berikut: Dalam shahihain, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah.
Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Advertisement
Pahala Membaca Al Quran
Ramadhan merupakan bulan yang mulia. Pada bulan ini, Al-Qur’an diturunkan. Seperti yang disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 185, "Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).
Membaca Al Quran di bulan Ramadan akan menambah pahala yang berlimpah. Membaca Al Quran juga merupakan sunah Rasul yang dikerjaan saat Ramadan. Hal ini tertuang pada hadis:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Jibril itu (saling) belajar Al-Qur’an dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap tahun sekali (khatam). Ketika di tahun beliau akan meninggal dunia dua kali khatam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pula beri’tikaf setiap tahunnya selama sepuluh hari. Namun di tahun saat beliau akan meninggal dunia, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari.” (HR. Bukhari)
I’tikaf
I’tikaf dalam konteks ibadah Islam adalah berdiam diri di dalam masjid dalam rangka untuk mencari keridhaan Allah SWT dan bermuhasabah atas perbuatan-perbuatannya. Iktikaf yang disyariatkan ada dua macam yaitu iktikaf sunah dan wajib.
Iktikaf sunnah adalah iktikaf yang dilakukan secara sukarela semata-mata untuk mendekatkan diri dan mengharapkan ridha Allah SWT seperti iktikaf 10 hari terakhir pada bulan Ramadan. Sementara Iktikaf wajib adalah iktikaf yang dikarenakan bernazar (janji). Selain memperoleh pahala, itikaf juga menciptakan suasana hati yang tenang dan nyaman.
Itikaf saat bulan Ramadan dijelaskan dalam hadis:
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Advertisement
Pahala Umrah
Melakukan ibadah umrah saat bulan Ramadan sama nilainya dengan berhaji. Sementara haji memiliki berlipat-lipat pahala dibanding umrah. Jadi jika kamu melakukan ibadah umrah, pahala yang didapatkan sama besarnya seperti orang yang berhaji.
Pahala umrah ini tertuang pada beberapah hadis berikut:
“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari Muslim).
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku.” (HR. Bukhari)