Sukses

7 Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia, dari Mandi Hingga Makan Bersama

Banyak tradisi unik yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam rangka menyambut bulan Ramadan.

Liputan6.com, Jakarta Banyak tradisi unik yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Setiap daerah memiliki tradisi masing-masing yang berbeda dengan daerah-daerah lainnya.

Mulai dari membersihkan diri atau mandi bersama-sama ke sebuah tempat pemandian, hingga makan bersama. Walaupun tradisi-tradisi tersebut berbeda di setiap daerahnya, namun semangat dalam menyambut bulan Ramadan tetaplah sama.

Umat muslim memang diperintahkan untuk menyambut bulan Ramadan dengan berbahagia. Dengan mengikuti tradisi unik yang ada di daerah masing-masing, setidaknya bisa membuat kita lebih bersemangat lagi dalam mennyambut datangnya bulan yang penuh berkah ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berabgai sumber, Sabtu (4/5/2019) ragam tradisi unik menyambut bulan Ramadan.

2 dari 5 halaman

Padusan dan Megengan

1. Padusan

Tradisi unik menyambut bulan Ramadan yang pertama adalah Padusan. Tradisi unik ini merupakan kegiatan mandi dengan niat membersihkan atau menyucikan diri sebelum datangnya bulan Ramadan.

Tradisi padusan ini biasanya dilakukan di tempat-tempat seperti pantai, sungai ataupun sendang. Padusan tentunya sudah tidak asing lagi di telinga orang-orang Jawa. Ketika tradisi padusan, orang akan berbondong-bondong ke sebuah tempat pemandian untuk mandi dan berendam. Mereka percaya air bisa menyucikan diri dalam rangka menyambut bulan Ramadan.

2. Megengan

Tradisi unik menyambut bulan Ramadan satu ini beda lagi, Megengan merupakan tradisi membagikan kue apem dan makanan-makanan ringan lainnya. Megengan diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada saat penyebaran Agama Islam di Jawa Timur. Megeng berasal dari kata megeng yang berarti menahan, hal ini dikaitkan dengan bulan puasa yang identic dengan menahan lapar dan haus serta menahan hawa nafsu.

 

 

3 dari 5 halaman

Balimau dan Dugderan

3. Balimau

Balimau merupakan tradisi yang tidak jauh berbeda dengan padusan, namun tradisi ini biasa dilakukan oleh orang Minangkabau. Tradisi unik menyambut bulan Ramadan satu ini merupakan mandi dengan menggunakan jeruk nipis yang dilakukan di aliran sungai ataupun tempat pemandian lainnya.

Tujuan dari balimau adalah membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi unik ini sudah dijalankan secara turun temurun dan dipercaya telah berlangsung selama berabad-abad. Dulunya balimau dilakukan karena tidak semua orang bisa mandi dengan air bersih dan tidak adanya sabun. Lalu digunakanlah limau (jeruk nipis) untuk membersihkan diri dari kuman dan keringat. Orang-orang di Sumatera Barat biasanya melakukan tradisi ini dengan mandi bersama-sama di sebuah tempat pemandian, hampir sama seperti padusan di Jawa.

4. Dugderan

Berbeda dengan padusan yang merupakan tradisi unik menyambut bulan Ramadan dengan mandi, Dugderan merupakan tradisi unik menyambut bulan Ramadan dengan menabuh bedug dan membunyikan meriam. Dugderan merupakan tradisi yang biasa dilakukan di Semarang.

Tradisi ini sebenarnya dilakukan dalam rangka penentuan dan pengumuman awal puasa di bulan Ramadan. Karena dulunya ada beberapa perbedaan dalam penentuan hari pertama mulai berpuasa Ramadan. Sekarang tradisi dugderan sudah menjadi semacam pesta rakyat dalam menyambut bulan Ramadan dan diisi dengan berbagai pertunjukan seperti tarian, arak-arakan, serta penabuhan bedug. Namun pengumuman awal puasa tetap menjadi puncak dari keseluruhan acara dugderan ini.

4 dari 5 halaman

Megibung dan Meugang

5. Megibung

Megibung merupakan tradisi unik menyambut bulan Ramadan yang biasa dilakukan di Bali. Tradisi makan bersama ini dilakukan dengan beberapa kelompok orang duduk bersila dan membentuk lingkaran, dimana nasi telah tersedia beserta lauk pauknya di atas nampan. Acara makan-makan ini diselingi dengan obrolan obrolan ringan.

Megibung adalah tradisi menyambut Ramadan yang biasa dilakukan di Karangasem, Bali. Satu porsi nasi megibung biasanya dinikmati oleh delapan orang atau bisa juga oleh empat orang. Satu kelompok tersebut dinamakan satu sela.

6. Meugang

Aceh memiliki tradisi menyambut bulan Ramadan yang lain lagi. Meugang di aceh merupakan tradisi di mana orang-orang Aceh memasak daging dan menikmatinya bersama keluarga, kerabat, dan yatim piatu. Biasanya saat tradisi ini, diadakan penyembelihan kurban berupa sapi atau kambing seperti yang dilakukan pada hari raya kurban. 

5 dari 5 halaman

Tradisi Unik Lainnya

7. Malamang

Tradisi unik satu ini juga berasal dari masyarakat Sumatera Barat. Malamang merupakan tradisi yang dilakukan dengan menghidangkan lemang yang terbuat dari beras ketan hitam atau beras ketan merah.

Malamang harus dikerjakan oleh banyak orang. Pasalnya, ada beberapa langkah yang harus dilakukan seperti mencari bambu sebagai tempat adonan lemang, mencari kayu bakar untuk memanggang lemang, serta mempersiapkan bahan pembuatan lemang. Jadi diperlukan kerjasama dalam proses membuat lemang ini.