Sukses

Liverpool vs Barcelona, Tantangan Salah dan Mane di Bulan Puasa

Laga Liverpool vs Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions akan dimainkan Rabu (8/5/2019) dini hari WIB atau hari kedua puasa Ramadan.

Liputan6.com, Liverpool - Liverpool akan menjamu Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19. Pertandingan ini bakal dimainkan di Anfield, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB.

Laga ini sangat krusial bagi Liverpool. Sebab, pada leg pertama di Camp Nou, Kamis (2/5/2019) lalu, pasukan Jurgen Klopp kalah tiga gol tanpa balas.

Bagi dua penyerang Liverpool, Mohamed Salah dan Sadio Mane laga ini memiliki arti tersendiri. Sebab, laga ini akan dimainkan pada hari kedua puasa Ramadan.

Seperti diketahui, umat Islam akan mulai berpuasa Ramadan, Minggu (6/5/2019). Jika demikian, maka Salah dan Mane yang merupakan pemeluk agama Islam bakal berpuasa jelang laga Liverpool kontra Barcelona. 

2 dari 3 halaman

15 Jam Berpuasa

Seperti dilansir Express, laga Liverpol melawan Barcelona akan dimulai pada pukul 20.00 waktu setempat. Menurut prakiraan cuaca, matahari baru tenggelam pukul 20.52 waktu setempat.

Sementara itu, matahari terbit pukul 05.30 pagi waktu setempat. Dengan demikian, Salah dan Mane akan berpuasa selama 15 jam.

Jika salah dan Mane berpuasa, maka keduanya dapat berbuka saat jeda turun minum. Hal ini memungkinan Salah dan Mane mendapat energi tambahan untuk menjalani babak kedua.

Namun, belum diketahui apakah Salah dan Mane apakah tetap berpuasa untuk menghadapi laga krusial tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Musim Lalu

Pada musim lalu, muncul pertanyaan kesiapan Salah bermain melawan Real Madrid di final Liga Champions ketika berpuasa. Namun, tidak terungkap apakah Salah berlatih dengan kondisi tetap berpuasa.

Namun, saat itu pelatih timnas Messi mengatakan: "Asosiasi Sepak Bola Mesir telah menyewa spesialis untuk membantu saya dan para pemain selama bulan puasa Ramadan."

“Kami akan mengatur dan memantau makan dan tidur mereka dan berharap ini tidak akan berdampak buruk bagi mereka."

"Ini mungkin menjadi masalah bagi para pelatih karena para pemain akan berhenti makan dari matahari terbit hingga matahari terbenam, jadi itu tidak akan mudah selama pelatihan. Tapi, itu berkaitan dengan agama dan saya tak dapat mencegah mereka dari puasa Ramadhan," ucapnya.