Sukses

Doa Niat Puasa Ramadan, Berikut Penjelasan Cara dan Waktu Membacanya

Doa niat puasa secara umum diucapkan atau dilafalkan saat malam hari sebelum matahari terbit.

Liputan6.com, Jakarta Doa niat puasa adalah doa yang diucapkan saat akan menjalankan ibadah puasa, baik puasa Ramadan ataupun puasa sunnah lainnya seperti puasa Senin-Kamis, daud, dan lain sebagainya. Doa niat puasa ini berbeda-beda, tergantung dari puasa apa yang akan kamu jalankan. Namun pada umumnya doa niat puasa adalah doa yang meminta ridho Allah SWT untuk menjalankan puasa karenaNya.

Doa niat puasa setiap jenis puasa juga memiliki persamaan lain yaitu waktu pengucapannya. Doa niat puasa hendaknya diucapkan saat malam hari sebelum memulai puasa. Bisa saat setelah tarawih jika ingin melaksanakan puasa Ramadan, atau sebelum terbitnya matahari untuk puasa-puasa lainnya. Ada beberapa pendapat dari sahabat Nabi Muhammad SAW yang mempersoalkan lafal dari bacaan doa niat puasa.

Beberapa sahabat mengatakan bahwa doa niat puasa tidak perlu dilafalkan dan hanya di niati dalam hati saja. Namun beberapa sahabat lainnya juga mengatakan bahwa niat itu harus dilafalkan secara jelas dengan doa.

Lebih jelasnya berikut ini Liputan6.com sudah merangkum mengenai doa niat puasa yang sering digunakan oleh banyak orang, dilansir dari berbagai sumber, Selasa (7/5/2019).

2 dari 4 halaman

Macam-macam Doa Niat Puasa

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa doa niat puasa itu berbeda-beda. Niat puasa Ramadan berbeda dengan niat puasa sunnah Senin-Kamis, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah doa niat puasanya.

1. Puasa Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta'aala

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala

2. Puasa Sunnah Senin-Kamis

Berikut ini adalah doa niat puasa untuk hari Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi ta'aala

Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah Ta’ala.

Kemudian untuk doa niat puasa hari kamis.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumal khamisi sunnatan lillahi ta'aala

Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah Ta'ala

3. Puasa Daud

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma daawuda sunnatan lillahi ta'aala

Artinya: Saya niat puasa daud, sunnah karena Allah Ta'ala

4. Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati Arafah lillahi ta‘aala

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Ta’ala

3 dari 4 halaman

Macam-macam Doa Niat Puasa

5. Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnatil aasyuuraa lillaahi ta‘aala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Ta'ala

6. Puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnatit Tasuu‘aa lillaahi ta‘aala

Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah Ta'ala

7. Puasa Sya'ban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati Sya'baana lillaahi ta‘aala

Artinya: Aku berniat puasa sunah Sya'ban esok hari karena Allah Ta'ala

8. Puasa Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaai sunnati Rajaba lillaahi ta‘aala

Artinya: Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah Ta'ala

4 dari 4 halaman

Penjelasan Membaca Niat Menurut Hadits

Banyak pendapat yang berbeda mengenai pembacaan niat ketika menjalankan ibadah puasa maupun ibadah yang lainnya adalah Islam. Sebagian ada yang mengatakan bahwa niat tidak perlu diucapkan, dan sebagian lagi ada yang mengatakan bahwa niat haruslah diucapkan atau dilafalkan. Berikut beberapa hadits dan fatwa ulama yang menjelaskan tentang niat ketika akan menjalankan sebuah ibadah dalam Islam.

Abu Abdillah Muhammad bin Al Qasim At Tunisi Al Maliki, ia berkata:

النيّة من أعمال القلوب، فالجهر بها بدعة، مع ما في ذلك من التشويش على الناس

Artinya: Niat itu termasuk amalan hati. Mengeraskannya bid’ah. Lebih lagi jika perbuatan itu membuat berisik orang lain.

Imam Ibnu Abil Izz Al Hanafi berkata:

لم يقل أحد من الأئمة الأربعة، لا الشّافعيّ ولا غيره باشتراط التلفّظ بالنيّة، وإنما النيّة محلّها القلب باتّفاقهم، إلا أن بعض المتأخرين أوجب التلفّظ بها، وخرج وجهاً في مذهب الشافعي! قال النووي رحمه الله: وهو غلط، انتهى. وهو مسبوق بالإجماع قبله

Artinya: Tidak ada seorang imam pun, baik itu Asy Syafi’i atau selain beliau, yang mensyaratkan pelafalan niat. Niat itu tempatnya di hati berdasarkan kesepakatan mereka (para imam). Hanya segelintir orang-orang belakangan saja yang mewajibkan pelafalan niat dan berdalih dengan salah satu pendapat dari madzhab Syafi’i. Imam An Nawawi rahimahullah berkata itu sebuah kesalahan. Selain itu, sudah ada ijma dalam masalah ini (Al Ittiba’, 62)

Imam Ramli mengatakan:

وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ

Artinya: Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (shalat) agar mulut dapat membantu (kekhusyu’-an) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437)

Itulah beberapa hadits dan fatwa ulama yang menjelaskan tentang membaca niat ketika akan melakukan ibadah dalah Islam. Sebenarnya Islam adalah agama yang mudah, Allah SWT tidak akan mempersulit umatnya untuk melakukan ibadah.