Liputan6.com, Jakarta - Selain menjalankan salat wajib lima waktu, umat islam juga dianjurkan untuk menjalankan salat tahajud. Salat tahajud menjadi salat sunnah yang dilakukan malam hari setelah tidur.Â
Baca Juga
Advertisement
Salah satu ayat yang menjadi rujukan untuk menjalankan salat tahajud yaitu Alquran Surat Al Isra ayat 79 yang berbunyi, "Hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk salat tahajud, sebagai salat sunnah untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik."
Sallat tahajud ditandai saat umat muslim terjaga di waktu tidur malam. Tetapi, tak banyak yang tahu ada beberapa kategori sepertiga malam yang dituliskan dalam Alquran dan Sunnah. Berikut beberapa waktu yang dianjurkan untuk menjalankan salat tajahud.
Â
Waktu Menjalankan Salat Tahajud
1. Sepertiga Malam yang Pertama
Salat tahajud dapat dikerjakan pada waktu sepertiga malam pertama. Waktu itu terjadi pada rentang setelah salat Isya' hingga pukul 22.00. Tetapi, untuk mengerjakannya harus diawali dengan tidur terlebih dahulu sejenak.
Tidak ada batasan mengenai banyaknya rekaat menjalankan salat tahajud. Tetapi, agar keiistimewaan yang terdapat di dalamnya diraih, hendaknya perlu dibarengi ke-istiqomaahan.
2. Sepertiga Malam yang Kedua
Sepertiga malam kedua menjadi waktu utama menjalankan salat tahajud. Waktu sepertiga malam terjadi pada pukul 22.00 hingga 01.00.
Waktu salat tahajud ini memang sulit diterapkan. Sebab, kebanyakan orang tidak dapat bangun di waktu-waktu tersebut. Konon, waktu ini dipercaya memiliki fadhilah dan keiistimewaan besar yang akan didapatkan.
Â
Advertisement
3. Sepertiga Malam yang Terakhir
Menjalankan salat sunnah pada sepertiga malam terakhir merupakan waktu yang paling utama. Jika direntangkan, waktu sepertiga malam terakhir itu antara pukul 01.00 hingga sebelum memasuki waktu subuh.
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim disebut,
"Setiap malam Allah SWT turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam yang terakhir. Ia (Allah) pun berkata," Adakah hamba-Ku yang meminta sehingga pasti Aku berikan apa yang dia minta? Adakah hamba-Ku yang berdoa hingga pasti Aku kabulkan doanya? Adakah hamba-Ku yang ber-istighfar sehingga Aku ampuni dosanya?"
Reporter:
Maulana Kautsar