Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq meminta masyarakat menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum berharga untuk beribadah, termasuk di dalamnya berpuasa. Menurutnya, upaya memperbanyak ibadah, lebih baik daripada larut dalam perdebatan penuh kebencian hanya karena saling mengklaim hasil pilpres.
"Jangan disia-siakan. Ramadan adalah momentum yang paling berharga. Terkait hasil pemilu, kita sudah sepakati bahwa ada lembaga resmi dan konstutional yang sedang menyelesaikan tugasnya,” kata Gus Muwafiq di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Baca Juga
Mantan asisten Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu meminta semua pihak, termasuk para pendukung kedua belah pihak, untuk bersabar menunggu hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan dirilis pada 22 Mei mendatang.
Advertisement
Proses penghitungan suara juga terbuka dan dapat dicek langsung oleh masyarakat. “Kita tunggu KPU, tanpa membuat keributan dan mengklaim paling benar. Tidak akan ada hasilnya, dan tidak akan ada akhirnya. Cuma saling benci,” kata dia.
Gus Muwafiq mengingatkan dengan menyitir ayat 10 Surat Al Baqarah. Tentang orang-orang yang di dalamnya Allah tambahkan penyakit hati akibat sikap munafik dan berdusta. “Seperti dalam Al Quran, fi qulubihim maradun, ada hati yang sakit,” kata dai muda sekaligus pengasuh pondok pesantren di Jombor, Sleman, Yogyakarta, tersebut.
Perbanyak Ibadah
Karena itu, kata Gus Muwafiq, daripada saling berdebat tak berkesudahan soal pilpres, lebih baik fokus pada ibadah puasa. Apalagi, ibadah berpuasa adalah bentuk ibadah yang istimewa. Bahkan dalam semua agama.
"Puasa itu adalah ajaran semua agama. Hanya mungkin caranya berbeda-beda. Momentum bulan Ramadan ini amat berharga makanya jangan disia-siakan,” katanya.
Muwafiq juga menambahkan agar masyarakat bersabar menunggu hasil resmi KPU dan menerimanya dengan lapang dada.
"Kita tunggu saja hasilnya tanpa harus saling ribut, saling merasa benar, karena hal itu hanya berujung pada kesia-siaan dan tidak akan pernah ada akhirnya,” kata dia.
Advertisement