Sukses

Mohon Ampun Atas Kesalahan dan Lupa, Lantunkan Doa Ini

Amalkan doa berikut untuk memohon ampun atas kesalahan yang telah dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Salah dan lupa adalah hal yang wajar terjadi pada manusia. Sayangnya, seringkali manusia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu salah.

Karena itu, dalam Islam dianjurkan untuk bertobat dan memohon ampun saat sadar telah berbuat sesuatu yang salah. Selain itu, dapat pula mengamalkan doa berikut untuk memohon ampun atas kesalahan yang telah dilakukan.

 

"Lillahi maa fissamaawaati wa maa fil ardli. Wa in tubduu maa fi anfusikum au tukhfuuhu yuhaa sibkum bihillahu. Fayaghfiru liman yasyaa u wa yu’adz-dzibu man-yasyaa-u. Wallaahu ‘alaa kulli syai-in qodiir." (Al Baqarah 284)

 

Artinya:

" Kepunyaan Allah lah segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dan jika engkau melahirkan apa yang ada dalam hatimu atau menyembunyikan, niscaya Allah membuat perhitungan akan perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

 

2 dari 2 halaman

Doa lainnya

Selain itu, dapat pula membaca dua doa berikut ini:

" Aamanar rosuulu bimaa unzila ilaihi min robbihi wal mu’minuuna. Kullun aamana billahi wa malaaikatihi wa kutubihi wa rusulihi. Laa nufarriqu baina ahadin mir-rusulihi. Wa qooluu sami’naa wa atho’naa. Ghufroo naka robbanaa wa ilaikal-mashiir." (Al Baqarah 285)

" Rasul telah beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadanya (Alquran) dari Tuhannya demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikatnya, dan kitab-kitabnya, dan rasul-rasulnya. (Mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun dari rasul-rasulNya. Kemudian mereka berkata: 'Kami mendengar dan kami taat'. (Mereka berdoa): 'Ampunilah kami, Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

" Laa yukallifullaahu nafsan illa wus’ahaa. Lahaa maa kasabat wa ‘alaiha maaktasabat. Robbanaa laa tu aakhidznaa innasiinaa au akhtho’naa. Robbanaa wa laa tahmil ‘alainaa ishron kamaa hamalta-hu, ‘alalladziina min qoblinaa. Robbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thoo-qotalanaa bihi. Wa’fu ’anna waghfirlanaa warhamnaa. Anta maulaanaa fanshurnaa ‘alal-qoumil-kaafiriin." (Al Baqarah 286)

" Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami dari kaum kafir."