Liputan6.com, Jakarta Mual adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami saat berpuasa. Saat perut keroncongan di siang hari dan rasa haus juga sudah membuncah, kadang rasa mual timbul.
Baca Juga
Advertisement
Tentunya hal ini sangat sering dirasakan oleh orang-orang yang sedang berpuasa. Terutama orang-orang yang pola makan serta pola istirahatnya tidak bagus. Hal ini tentunya mengganggu aktivitas sehari-hari kamu dalam menjalin ibadah puasa.
Penyebab mual tentunya tidak terbatas hanya karena makanan saja. Banyak faktor lain yang menyebabkan kamu mengalami mual saat berpuasa. Penyebab-penyebab mual ini harus kamu hindari agar tidak menimbulkan bahaya lainnya bagi tubuh.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/5/2019) tentang penyebab mual saat puasa.Â
Menu Makan dan Langsung Tidur Setelah Sahur
1. Menu Makan Sahur yang Tidak Sehat
Penyebab mual saat puasa yang pertama terletak pada sikap saat makan sahur. Kamu harus memperhatikan asupan nutrisi saat sahur. Bila salah memilih makanan, aktivitas kamu seharian selama berpuasa dapat terganggu karena berbagai masalah kesehatan seperti mual.
Untuk itu, hindarilah makan makanan yang berminyak, terutama gorengan. Asupan protein, karbohidrat serta lemak yang kamu konsumsi harus seimbang.
2. Langsung Tidur Setelah Makan Sahur
Langsung tidur setelah sahur sudah banyak diketahui sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan saat puasa. Tidak terkecuali juga dengan mual. Karena masih malas-malasan untuk bangun sahur, kamu makan seadanya dan langsung melanjutkan tidur setelah itu.
Hal inilah yang menyebabkan mual pada siang harinya. Tidur dalam keadaan kenyang dapat mengakibatkan asam lambung naik dan memicu terjadinya heartburn yang tentunya berbahaya. Sebaiknya tunggu satu jam atau lebih sebelum tidur kembali, dan sebaiknya gunakan bantal yang lebih tinggi saat tidur agar asam lambung tidak naik.
Advertisement
Asam Lambung dan Kurang Air Putih
3. Asam Lambung Naik Karena Kekenyangan
Menyambung dari penyebab tidur dalam keadaan kenyang yang menyebabkan asam lambung, hal ini nantinya memunculkan gejala mual pula. Hal ini terjadi karena kinerja sistem pencernaan menjadi berat karena langsung tidur setelah kekenyangan.
Karena sistem pencernaan tetap bekerja ketika kamu terbangun dari tidur, maka hal itu menyebabkan tekanan pada dinding lambung yang menimbulkan rasa mual, bahkan muntah. Lebih berbahaya lagi, hal ini bisa menyebabkan sensasi terbakar yang disebut Hearttburn atau rekluks asam lambung.
4. Â Kurang Minum Air Putih
Minum air putih sangat disarankan saat menjalankan ibadah puasa Ramadan ini. Air putih dapat menjaga tubuh untuk terhindar dari dehidrasi di siang hari saat berpuasa.
Kekurangan minum air putih dapat membuat tubuh mudah lelah dan kehilangan energi. Hal ini menyebabkan bagian bawah perut mengalami tekanan secara berulang dan akhirnya menimbulkan rasa mual.
Kafein dan Stress
5. Konsumsi Kafein
Minuman berkafein harus kamu hindari saat berpuasa agar tidak mengalami berbagai gangguan kesehatan. Konsumsi kafein dapat menyebabkan tubuh dehidrasi, mudah kehausan, mudah lelah dalam beraktivitas serta membuat asam lambung menjadi naik.
Kamu harus menghindari konsumsi kafein karena dapat memperlambat sistem pencernaan yang menyebabkan munculnya rasa mual saat siang hari.
6. Stres
Stres tidak disadari juga dapat menyebabkan munculnya mual saat puasa. Hal ini karena sistem pencernaan mendapatkan tekanan berulang dan menyebabkan terasa tidak enak di ulu hati. Mengalami stress terus menerus selama bulan puasa dapat membuat perut ksong terasa lebih lapar dari biasanya, muncul rasa haus lebih cepat, hingga lambung nyeri secara berulang.
Ciri-ciri stress yang dapat mengancam kesehatan adalah perubahan perilaku hingga sulit tidur. Jadi cobalah hindari stress dengan selalu berpikiran positif dan melakukan hal-hal yang menyenangkan bagimu.
Advertisement