Liputan6.com, Pontianak - Selama bulan Ramadan 2019 kebutuhan akan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram cukup meningkat tajam yang tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Maka berbagai langkah pun dilakukan pihak terkait untuk mengantisipasi kelangkaan tabung gas elpiji.
"Kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir untuk mendapatkan elpiji subsidi. Karena kami sudah melakukan penambahan pasokan dan stok secara bertahap melebihi kebutuhan normal," kata sales Axecutive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih, di Kota Pontianak, Selasa, 14 Mei 2019
Dia menjelaskan, pada awal bulan Ramadan pihaknya sudah melakukan penambahan pasokan elpiji bersubsidi sebanyak 150 ribu tabung tersebar di 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat. Pada minggu ketiga dan keempat menjelang hari raya Idul Fitri dilakukan penambahan lagi sebanyak 150 ribu tabung.
Advertisement
"Atau sekitar lima persen dari kebutuhan normal. Masyarakat tidak perlu khawatir," ujar Yodha Galih.
Baca Juga
Dia menjamin, khusus Kota Pontianak, PT Pertamina juga telah menyiapkan 21.840 tabung elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram pada awal Ramadhan 2019. "Akan dilakukan penambahan lagi di minggu ketiga dan keempat sebanyak 21 ribu tabung lagi atau meningkat sebanyak 3,66 persen," kata dia.
Sedangkan, untuk kabupaten dan kota lainnya di Kalimantan Barat juga mendapat penambahan pasokan dari sebanyak 150 ribu tabung tersebut. "Untuk seluruh Kalbar penyaluran elpiji subsidi mencapai 408 MT per hari (sebanyak 136.000 tabung) atau mengalami peningkatan sebesar sembilan persen dari penyaluran normal 373 MT per hari (125.000 tabung)," kata dia.
Tidak hanya itu, dia mengklaim pihak Pertamina juga menyiapkan stok. Ini dilakukan demi antisipasi untuk elpiji nonsubsidi bagi masyartakat atau pengguna disegmen menengah ke atas dan horeka (Sektor Usaha Hotel dan Restoran dan Kafe) sebesar 60 MT atau mengalami peningkatan tiga persen dari pemakaian harian rata-rata 58,2 MT.
"Maka kami imbau masyarakat tidak perlu khawatir karena stok elpiji tiga kilogram cukup, dan kami juga melakukan penambahan stok untuk elpiji nonsubsidi sebagai antisipasi peningkatan permintaan," katanya.
Pihak Pertamina pun juga telah melakukan pengecekan di sejumlah daerah untuk memastikan bahwa kelangkaan elpiji tidak akan terjadi di Kalimantan Barat. "Dari hasil pengecekan kami di lapangan wilayah Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Mempawah tidak terjadi kelangkaan. Meskipun demikian kami telah melakukan penambahan pasokan untuk wilayah itu," ujarnya.
Di Kabupaten Mempawah, dia berkata Pertamina sudah menambah stok dan pasokan elpiji subsidi pada awal Ramadhan sebanyak 9.520 tabung atau meningkat lima persen dari penyaluran reguler.” Dan akan dilakukan penambahan lagi tanggal 16 hingga 21 Mei 2019, sebanyak 11 ribuan tabung.
Untuk menekan agar tidak terjadi penyelewengan kami sudah berkoordinasi dengan para agen di wilayah Bengkayang dan Mempawah, pembelian elpiji subsidi bagi masyarakat dengan menggunakan KTP (kartu tanda penduduk). Untuk ke pengecer juga dibatasi supaya elpiji tiga kilogram memang benar-benar digunakan oleh masyarakat yang berhak," kata dia.
Dia mengimbau, masyarakat agar membeli elpiji tiga kilogram itu di pangkalan resmi agar harga jualnya sesuai HET (harga eceran tertinggi) bukan di pengecer. Itu Karena mereka (pengecer) bukan jalur distribusi resmi.
"Di Kabupeten Mempawah ada sebanyak 160 pangkalan resmi, sehingga masyarakat diimbau membeli elpiji subsidi di pangkalan resmi. Kami juga tetap melakukan koordinasi dengan instansi terkait di kabupaten dan kota terkait tidak tepat sasarannya elpiji tiga kilogram ke Horeka, dan juga penentuan titik Operasi Pasar (OP) elpiji subsidi apabila memang dibutuhkan," katanya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini: