Sukses

No Ribet, Perawatan Wajah Putri Muslimah Indonesia Syifa Fatimah Selama Ramadan

Pemenang kontes kecantikan Putri Muslimah Indonesia 2017, Syifa Fatimah, termasuk seorang yang tidak mau ribet alias simpel dalam urusan merawat kulit wajah.

Liputan6.com, Jakarta Pemenang kontes kecantikan Putri Muslimah Indonesia 2017, Syifa Fatimah, termasuk seorang yang tidak mau ribet alias simpel dalam urusan merawat kulit wajah. Baginya yang penting menjaga asupan makanan dan minuman ke dala tubuh serta rajin membersihkan wajah agar kulit wajah tetap berseri.

“Aku merawatnya dari dalam dan luar, untuk perawatan dalam dengan menjaga makan dan minum karena 80 persen tubuh kita terdiri dari air maka aku rutin minum air putih delapan gelas sehari, lalu rutin konsumsi sayur dan buah. Untuk perawatan luar,  rutin bersihkan wajah dan maskeran,  aku juga percayakan dengan yang ahli,”  kata Syifa Fatimah di Beauty Inch, kawasan kedoya, Jakarta Barat, Kamis, (16/5).

Apalagi, untuk momen spesial, seperti lebaran. ia semakin intens merawat bagian wajahnya ke pakar kecantikan. “Ramadan ini waktunya yang pas buat perawatan karena kan tidak lama lagi lebaran. Kumpul-kumpul keluarga dan bertemu dengan teman-teman,” kata Syifa Fatimah.

Menurut wanita kelahiran 6 Maret, 21 tahun silam itu, dirinya suka ke pakar kecantikan lantaran memiliki permasalahan di kulit wajahnya yang kerap timbul komedo sehingga menggangu kepercayaan dirinya. “Suka ditanya sama yang make up kalau lagi syuting, ‘Syifa komedonya banyak ya’, itu bikin nggak pede saja,” kata Syifa.

Menurut dokter kecantikan yang menjadi langganannya, dr. Patriciasy Wijaya, komedo atau blackheads memang menjadi permasalahan banyak orang yang kelenjar lemaknya lumayan aktif kemudian teroksidasi kotoran sehingga  menimbulkan bintik hitam di kulit wajah.

“Untuk Syifa perawatannya chemical peeling, di mana perawatannya berbentuk cairan bahan chemical yang dioleskan ke bagian kulitnya, fungsinya untuk mengeringkan kulit, kemudian habis di peeling kulitnya akan menjadi cerah,” papar dr. Patriasy Wijaya. (Dhimas Nugraha/Kapanlagi.com)