Liputan6.com, Jakarta Seorang atlet tentu memiliki tantangan besar saat harus menjalankan ibadah puasa tapi tidak mengendurkan porsi latihan. Ini dialami atlet pentathlon Indonesia, Muhamad Taufik yang ikut di Asian Games 2018 lalu.
Taufik menceritakan pernah terpaksa batal puasa gara-gara satu hal. Dia kurang mendapatkan asupan padahal sedang menjalani latihan yang berat. Saat itulah dia harus batalkan puasa.
Baca Juga
"Pengalaman puasa, mungkin satu atau dua kali drop. Itu terjadi karena kita tidak bisa memaksakan salah asupan. Latihan pagi misalnya berat tapi kita tidak mendapatkan protein yang bisa membantu lama bertahan," ujarnya.
Advertisement
Muhamad Taufik salah satu atlet Indonesia yang berjuang di cabor pentathlon Asian Games 2018 lalu. Namun Taufik gagal mempersembahkan medali karena persaingan yang ketat.
Di luar mengikuti pelatnas, Taufik juga rajin ikut kejuaraan-kejuaraan triathlon yang banyak digelar di beberapa daerah.
Sedangkan Pentathlon merupakan olahraga yang terdiri dari 5 cabang yaitu menembak,berkuda,lari,berenang dan anggar. Tidak seperti triathlon, pentathlon dihitung sistem poin.
Porsi Meningkat
Taufik menceritakan pengalaman menjalani puasa sembari ikuti pelatnas tahun lalu. Menurut dia, puasa tahun lalu sangat berat karena porsi latihan justru naik.
"Porsi Ramadan justru dinaikkan karena Asian Games kan digelar Agustus. Tensi latihan ditambah tapi waktunya saja diubah," kata Taufik yang juga gemar ikut Triathlon ini.
Advertisement