Liputan6.com, Jakarta Kompetisi sepak bola di beberapa negara masih digelar berbarengan dengan Ramadan. Setiap muslim, termasuk pesepakbola, diwajibkan menjalankan puasa, kecuali ada beberapa hal yang boleh meninggalkannya.
Ramadan bagi seorang pesepakbola tentu selalu menjadi tantangan tersendiri. Tak sedikit dari mereka dengan berbagai alasan melepaskan dulu kewajibannya. Tapi, tentunya mereka harus mengganti puasa yang ditinggalkannya di lain waktu.
Advertisement
Baca Juga
Namun, pandangan berbeda diutarakan mantan gelandang Manchester City, Yaya Toure. Pemain asal Pantai Gading ini, adalah seorang muslim yang taat.
Karenanya, Yaya Toure, saat masih aktif bermain sepak bola, selalu berpuasa meski dalam kondisi berat di tengah kompetisi.
Yaya Toure pernah memberikan saran kepada para pemain muslim lainnya agar berpuasa meski tengah bertanding.
“Anda harus disiplin. Bagi saya, lima hari pertama adalah yang paling sulit. Namun setelah itu, tubuh mulai beradaptasi dan Anda akan merasa ringan," kata Toure seperti dikutip Daily Mail.
"Dengan berpuasa Anda juga berarti membersihkan tubuh dan akan semakin kuat setelah Ramadan. Saya rasa sungguh luar biasa bagaimana Ramadan bisa membuat Anda kuat,” ujarnya.
Banyak Belajar
Toure yang mulai berkarier sebagai pesepak bola professional di Eropa sejak 2001, mengaku telah banyak belajar bagaimana cara menjalani bulan Ramadan.
“Anda harus makan dengan benar. Ini penting karena Anda bisa kelebihan berat badan atau justru kekurangan energi. Karena itu juga Anda harus cukup minum,” kata Toure.
Toure sudah lama meninggalkan Manchester City. Ia mengakhiri kariernya bersama City yang telah berjalan selama delapan tahun.
Advertisement
Cukup Membanggakan
Performa Toure selama di Etihad Stadium pun cukup membanggakan. Ia mampu menyumbang tujuh gelar sejauh ini.
Hengkang dari Man City, Toure kemudian memperkuat klub papan atas Yunani, Olympiacos.
Toure hanya membela Olympiacos selama tiga bulan dan belum pernah bermain dengan tim manapun lagi sejak bulan Desember tahun lalu.