Sukses

Keutamaan Baca Doa Usai Dengar Azan, Jangan Sepelekan

Keutamaan baca doa usai dengar azan ternyata tak boleh disepelekan

Liputan6.com, Jakarta Keutamaan baca doa usai dengar azan ternyata amat penting untuk diamalkan. Azan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk menjalankan kewajiban salatnya. Azan dikumandangkan oleh seorang muazin tiap tiba waktunya salat fardu. Keutamaan baca doa usai dengar azan ternyata tak boleh disepelekan. 

Azan sudah lazim terdengar di lingkungan sekitar hingga televisi. Biasanya usai azan berkumandang di televisi atau radio, ditampilkan pula doa usai azan. Membaca doa usai azan berkumandang merupakan hal yang disunahkan Rasul. Namun, sebagian orang masih mengabaikan keutamaan baca doa usai dengar azan.

Faktanya keutamaan baca doa usai dengar azan amat baik jika diamalkan. Keutamaan baca doa usai dengar azan ini jarang disadari bahkan tidak diketahui sebagian orang. Apa saja sebenarnya keutamaan baca doa usai dengar azan?

Berikut keutamaan baca doa usai dengar azan yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (31/5/2019).

2 dari 5 halaman

Keutamaan baca doa usai dengar azan dari Rasul

Mendapat syafaat hari kiamat

Dari Jabir bin Abdillah RA berkata, Rasulullah Muhammad SAW bersabda,  Barangsiapa yang membaca doa ketika selesai azan, maka ia akan mendapatkan syafaat di hari kiamat."

Pada hadits ini dijelaskan bahwa siapapun yang membaca doa usai azan maka ia akan mendapat berkah dan pertolongan di hari kiamat. Ini merupakan alasan pentingnya membaca doa usai mendengar azan.

Pengantar menuju surga

Dari Umar bin Khatab Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Ketika muadzin mengumandangkan, Allahu akbar.. Allahu akbar. Lalu kalian menjawab: Allahu akbar.. Allahu akbar. Kemudian muadzin mengumandangkan, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah. Lalu kalian menjawab, Asyhadu anlaa ilaaha illallaah. Hingga akhir azan, siapa yang mengucapkan itu dari dalam hatinya maka akan masuk surga. (HR. Muslim 385, Abu Daud 527 dan yang lainnya).

3 dari 5 halaman

Ketentuan menjawab azan

Apabila mendengar suara azan, disunahkan untuk menjawab azan sebagaimana yang diucapkan oleh muazin, kecuali apabila muazin mengucapkan: "Hayya alash-shalah", "Hayya alal-falah", dan "Ashsalatu khairum minan-naum" (dalam azan Subuh).

Apabila muazin mengucapkan "Hayya alash-shalah" atau "Hayya alal-falah", disunahkan menjawabnya dengan lafal "La haula wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim" yang artinya "Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah".

Apabila muazin mengucapkan "Ashsalatu khairum minan-naum" dalam azan Subuh, disunahkan menjawabnya dengan lafal "Shadaqta wa bararta wa ana 'ala dzalika minasy syahidin" yang artinya "Benarlah engkau dan baguslah ucapanmu dan saya termasuk orang-orang yang menyaksikan kebenaran itu".

4 dari 5 halaman

Ketentuan doa usai azan

Dilansir dari Nu Online, dalam kitab Asna al-Mathalib karya Imam Zakaria al-Anshary (Dar al-Kutub al-Islamy, 2000), juz II, hal. 456, setelah selesai azan, disunahkan bagi muadzin dan yang mendengar azan, untuk membaca shalawat, yang paling utama ialah shalawat Ibrahimiyyah:

"Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ `âli sayyidinâ Muhammad kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm, wa ‘alâ `âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ `âli sayyidinâ Muhammad kamâ bârakta ‘alâ sayyidinâ Ibrâhim, wa ‘alâ `âli sayyidinâ Ibrâhîm, innaKa Hamîdun Majîdun"

Artinya:

“Ya Allah, berilah rahmat pada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaiman Engkau merahmati Nabi Ibrahim dan keluarganya, serta berkatilah Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaiman Engkau berkatilah Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung"

Setelah itu dilanjutkan dengan doa usai mendengar azan. Berikut bacaan doa setelah azan:

Berikut bacaan doa setelah azan adalah sebagai berikut:

اَللهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ

وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ يَآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma rabba haadzihid da’watit taammah, washshalaatil qaaimah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasy syarafa wad darajatal ‘aaliyatar rafii’ah, wab’atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa’adtah innaka laa tukhliful mii’aad, ya arhamar raahimiin.

Artinya : “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna, dan shalat yang tetap didirikan, kurniakanlah kepada Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah Ia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji, wahai dzat yang paling Penyayang”

5 dari 5 halaman

Doa khusus pada azan Magrib dan Subuh

Selanjutnya, disebutkan dalam kitab Jami’ul Ahadits, juz IV, hal. 250, disebutkan ada doa khusus setelah azan Magrib, yakni:

Allahumma hadza iqbâlu lailika wa idbâru nahârika wa ashwâtu du’âika faghfir lii

“Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku”

Adapun setelah azan Subuh, ada doa khusus sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Muin hal. 280, yakni:

Allahumma hadza iqbâlu nahârika wa idbâru lailika wa ashwâtu du’âika faghfir lî

“Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya siang-Mu, dan perginya malam-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku”

Video Terkini