Sukses

Ramadan, Gojek Gelar Program Berbagi Berkah Bersama

Program Berbagi Berkah diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi Gojek terhadap mitra mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Ramadan kali ini, start-up ojek online Gojek adakan program Berbagi Berkah bersama 10.000 anak yatim dan mitra Gojek serta keluarga. Program ini diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi Gojek terhadap mitra mereka.

Puncak gelaran tersebut diadakan di Go Food Festival Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. CEO sekaligus pendiri Gojek, Nadiem Makarim, turut hadir memberikan sambutan.

“Ramadan ini istimewa bagi GOJEK karena kami dapat mengadakan program berbagi berkah bersama 10.000 anak yatim dan mitra driver beserta keluarga di seluruh Indonesia. Ini merupakan salah satu perwujudan apresiasi kami kepada para mitra keluarga besar yang berperan penting dalam pertumbuhan ekosistem GOJEK,” ujar Nadiem, dikutip dari keterangan resmi yang diterima oleh Tekno Liputan6.com, Kamis (23/5/2019).

Setelah program ini, Gojek juga bakal mengirimkan paket makanan buka puasa kepada 86 panti asuhan di 12 kota di seluruh Indonesia. Masyarakat bisa membantu usaha pengiriman paket makanan tersebut dengan datang dan bertransaksi di Go Food Festival.

Selain itu, masyarakat juga bisa melakukan donasi digital di booth BAZNAS di Go Food Festival dengan menggunakan QR Go Pay.

2 dari 3 halaman

Survei UI: 90 Persen Mitra Go-Food Puas Bermitra dengan Gojek

Dalam survei terbaru yang dilakukan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) tentang dampak Go-Food bagi perekonomian Indonesia tahun 2018, menyebutkan ada peningkatan volume transaksi.

Menurut Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K. Walandouw, peningkatan klasifikasi omzet usaha ini menunjukkan UMKM yang bergabung dengan Go-Food mengalami perluasan pasar dan naik kelas, seperti dari mikro ke kecil, dari kecil ke menengah.

"Dengan UMKM yang naik kelas dan usahanya membesar, maka mereka bisa menyerap tenaga kerja dan menyumbang lebih banyak kepada ekonomi daerah atau nasional," ujar Paksi di Jakarta, Senin (22/4/2019) sebagaimana dikutip dari Merdeka.com.

Paksi melanjutkan, peningkatan volume dan omzet bisnis memacu mitra UMKM untuk terus mengembangkan usahanya.

Hal ini ditunjukkan dari 85 persen responden UMKM yang menginvestasikan kembali pendapatannya dari Go-Food ke dalam usaha mereka.

3 dari 3 halaman

Manfaat Yang Dirasakan

Terkait manfaat yang dirasakan mitra Go-Food, Paksi menjelaskan bahwa UMKM menilai positif prospek bisnis dengan Go-Food secara jangka panjang dibandingkan dengan layanan sejenis lainnya.

"Saat responden UMKM ditanyakan apa alasan utama mereka bergabung dengan Go-Food, kami menemukan banyak alasan," terangnya.

Dikatakannya, beberapa responden alasannya sebagai berikut: 87 persen responden UMKM menilai layanan Go-Food lebih terpercaya dibandingkan kompetitor; 87 persen responden UMKM menilai layanan lebih aman dibandingkan kompetitor; dan 90 persen responden UMKM bergabung menjadi mitra karena Go-Food sudah ada lebih lama di Indonesia dibandingkan kompetitor.

"Penilaian positif dalam prospek bisnis jangka panjang menyuratkan kepercayaan UMKM kepada platform teknologi seperti Gojek yang membawa dampak positif berkelanjutan kepada bisnis mereka di tengah perubahan perilaku konsumen terutama di segmen generasi millenial dan generasi Z," ujar Paksi.

Selain itu, berdasarkan hasil survei LD FEB UI 2018 kepada 1,000 mitra UMKM Go-Food di 9 kota (Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Denpasar, Makassar, Medan, Palembang, Surabaya, Yogyakarta), ditemukan bahwa mitra UMKM Go-Food berkontribusi sebesar Rp 18 triliun kepada perekonomian Indonesia. Dengan menggunakan metode perhitungan yang sama, kontribusi mitra UMKM GO-FOOD pada tahun 2017 adalah Rp 6,9 Triliun.

"Dengan UMKM yang mengalami kenaikan omzet dan menginvestasikan kembali pendapatannya, kontribusi UMKM mitra Gojek bisa terus membesar dari tahun ke tahun," terangnya.

(Tik/Isk)