Liputan6.com, Kediri - Beberapa hari mendekati lebaran, oleh-oleh tahu kuning dan stik tahu khas Kediri mengalami peningkatan permintaan. Mulai ramainya pemesanan produk makanan berbahan dasar kedelai tersebut, terlihat di salah satu sentra pembuat tahu di wilayah Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur.
Menurut keterangan Purborini (28) putri dari pemilik usaha pembuatan tahu, biasanya 7 hari mendekati lebaran pesanan tahu mengalami peningkatan cukup signifikan. Jika pada hari biasa hanya 4.000 tahu per hari, mendekati hari raya permintaan meningkat menjadi 6.000-7.000 tahu per hari.
Baca Juga
"Biasanya kalau 7 hari menjelang lebaran PNS mulai libur dan banyak pelanggan datang ke mari untuk memesan tahu kuning dan stik tahu," katanya saat ditemui di ruang produksi pembuatan tahu, Sabtu siang (25/5/2019).
Advertisement
Satu besek berisi 10 tahu biasa dijual seharga Rp 13 ribu. Biasanya oleh pedagang, tahu tersebut kemudian dijual kembali ke konsumen dengan harga bervariatif.
Karena rasanya yang enak, gurih, dan tanpa pengawet. Tahu buatan Purborini banyak dicari pelanggan mau pun pedagang setiap harinya. Pelanggan yang datang bukan hanya berasal dari Kediri, melainkan juga dari luar kota diantaranya Surabaya, Madiun, Madura, bahkan ada yang datang dari Jakarta.
Dibuat tanpa campuran bahan pengawet, tahu buatannya hanya mampu bertahan selama 3 hari. Namun jika ditempatkan ke dalam kulkas, tahu bisa bertahan hingga 5 hari.
Purborini mengaku, untuk harga bahan dasar membuat makanan tahu kuning dan stik tahu saat ini masih cenderung stabil dan tidak ada kenaikan harga. Perubahan harga cuma terjadi pada anyaman besek (tempat untuk menaruh tahu). Anyaman besek per biji dibeli dan didatangkan langsung dari Trenggalek Jawa Timur seharga Rp 1.000.
"Anyaman besek, kita tidak ambil untung, kita jual langsung ke konsumen seharga seribu rupiah. Itu kalau pembeli mau, dibungkus pakai besek. Kalau dibungkus pakai plastik juga tidak apa-apa," ujarnya.
Simak juga video pilihan berikut ini: