Liputan6.com, Jakarta Tak terasa bulan suci Ramadan segera berakhir. Hal tersebut ditandai dengan datangnya malam lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan yang dimulai sejak 25 Mei 2019.
Pada 10 hari terakhir Ramadan, ada amalan-amalan khusus yang Rasulullah SAW kerjakan. Salah satunya adalah tidak menggauli istri.
Dilansir dari NU online, selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, Rasulullah SAW selalu "mengencangkan gamisnya". Ini artinya Beliau memisahkan diri dari istri-istrinya. Hal itu dikutip dari Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari bi Syarhi Shahihi al-Bukhari:
Advertisement
ـ (شد مئزره) اي اعتزل النساء
Artinya: "Mengencangkan gamisnya" artinya adalah memisahkan diri dari istri-istri Beliau (tidak menggauli mereka)
Selain "mengencangkan gamis", amalan lain yang dilakukan Rasulullah adalah menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya untuk ibadah salat malam. Sebagaimana diceritakan Aisyah dalam Hadis Riwayat Al-Bukhari:
عن عائشة رضي الله عنها قالت كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله
Artinya: Dari Aisyah radhiallahu anhu, dikatakannya, “Nabi SAW ketika memasuki sepuluh hari terakhir ‘mengencangkan gamisnya’, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR al-Bukhari).
Malam lailatul qadar menjadi malam yang sangat istimewa bagi umat muslim. Apabila beribadah dengan sungguh-sungguh pada malam itu, maka nilainya lebih baik dari beribadah 1000 bulan. Malaikat dikatakan turun ke bumi memenuhi dua pertiga jagad raya pada malam lailatul qadar.
Menyambut malam istimewa tersebut, Rasulullah memperbanyak ibadah kepada Allah SWT, salah satunya dengan iktikaf. Hal itu diceritakan oleh Aisyah dalam hadis berikut:
عن عائشة رضي الله عنها زوج النبي صلى الله عليه وسلم أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله ثم اعتكف أزواجه من بعده
Artinya: Dari Aisyah radhiallahu anha - istri Nabiﷺ, “Sesungguhnya Rasulullah ﷺ melakukan iktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan sampai Allah mewafatkan Beliau, kemudian istri-istri Beliau juga beriktikaf setelah Beliau wafat.” (HR Bukhari).