Sukses

Ini Cara Merayakan Idul Fitri, Ikuti Seperti yang Rasulullah Lakukan

Cara Merayakan Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari lagi. Seluruh umat Muslim bergembira menyambut hari kemenangan setelah satu bulan berpuasa. Di dalam menyambut datangnya hari raya idul fitri, ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merayakannya. Ya, salah satu perihal itu adalah cara merayakan idul fitri. 

Cara merayakan idul fitri ini ternyata juga sudah ada semenjak zaman Rasulullah. Pada hari raya idul fitri, Nabi Muhammad SAW kerap melakukan beberapa kegiatan untuk merayakan idul fitri.

Rasulullah kerap mengenakan pakaian terbaiknya, dan makan kurma dengan bilangan ganjil sebelum melaksanakan sgalat idul fitri. Beliau mengakhirkan salat idul fitri agar kaum Muslim mempunyai kesempatan untuk membagikan zakat fitrah.

Nah, untuk mengetahui cara merayakan idul fitri ala Rasulullah kala itu, berikut ini Liputan6.com, Selasa (4/6/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa cara merayakan idul fitri yang Rasulullah lakukan. Tentunya hal ini bisa kamu terapkan juga.

2 dari 4 halaman

Cara Rasulullah Merayakan Idul Fitri

Menjadi hari raya terbesar bagi umat Muslim, kerap kali masyarakat Indonesia menggelar berbagai macam perayaan untuk menyambut datangnya hari raya ini. Biasanya perayaan yang dilakukan seperti melakukan takbir keliling.

Selain itu, mudik atau pulang ke kampung halaman juga menjadi tradisi atau upaya umat Muslim di Indonesia untuk menyambut dan merayakan lebaran.

Namun bagaimana dengan cara merayakan idul fitri oleh Rasulullah? Saat itu Rasulullah dan umat Muslim pertama kali menggelar perayaan idul fitri pada tahun kedua Hijriyah (624 M) atau usai perang Badar.

Melakukan Takbir

Nah, saat menjelang hari raya idul fitri, Rasulullah menyambutnya dengan melakukan takbir. Ketika malam maghrib menuju 1 Syawal, disarankan untuk memperbanyak takbir guna mendapatkan manfaat takbir hingga shalat idul fitri akan dimulai.

Seperti yang dijelaskan di dalam surat Al Baqarah, “Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.” (QS Al Baqarah: 185).

Membayar Zakat

Di dalam Islam, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan. Banyak sekali kegunaan zakat bagi orang-orang yang membutuhkan. Kewajiban membayar zakat ini dijelaskan dalah hadits yang memiliki arti seperti berikut ini,

“Rasulullah SWT memerintahkan zakat fitrah pada orang-orang di bulan Ramadan kepada manusia satu sha’ dari tamar (dua setengah kilo beras) atas orang-orang yang merdeka atau hamba laki-laki atau perempuan”. (Al Hadits).

3 dari 4 halaman

Cara Rasulullah Merayakan Idul Fitri

Membersihkan Diri dan Menggunakan Wewangian

Cara merayakan idul fitri, Rasulullah juga kerap membersihkan diri terlebih dahulu sebelum malaksanakan shalat id. Rasulullah mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya. Hal ini disunnahkan ketika merayakan idul fitri yaitu dengan membersihkan diri dengan mandi, memakai wewangian, hingga mengenakan pakaian yang baik.

Hal ini juga telah dijelaskan di dalam hadits yang memiliki arti, “RAsulullah SAW memerintahkan kita untuk mengenakan yang terbaik dari apa yang kita temukan dan memakai wewangian dan mengurbankan hal yang paling berharga yang kita temukan.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim).

Makan Sebelum Melaksanakan Shalat Idul Fitri

Beliau juga makan sebelum melaksanakan shalat idul fitri. Hal ini juga menjadi salah satu hari yang diharamkan untuk berpuasa, adalah saat hari raya idul fitri. Dijelaskan di dalam hadits,

“Pada waktu idul fitri, Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sampai ia memakan semua buah dengan jumlah ganjil.” (HR Ahmad dan HR Bukhari).

4 dari 4 halaman

Cara Rasulullah Merayakan Idul Fitri

Melaksanakan Shalat Idul Fitri

Kemudian cara merayakan idul fitri ala Rasulullah waktu itu adalah dengan melaksanakan shalat idul fitri. Shalat idul fitri dilakukan secara berjamaah di lapangan atau masjid. Seluruh kalangan baik laki-laki maupun perempuan yang suci maupun sedang haid untuk keluar dan merayakan idul fitri. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut,

“Kami memerintahkan untuk keluar (ketika hari raya), dan mengajak keluar wanita haid, para gadis, dan wanita pingitan. Adapun para wanita haid, mereka menyaksikan kegiatan kaum muslimin dan khutbah mereka, dan menjauhi tempat shalat.” (HR. Bukhari 981, Muslim 890).

Nah, saat pergi shalat idul fitri, perlu untuk mengambil jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang shalat idul fitri.

Hal ini memiliki makna yang dalam dimana Rasulullah SAW ingin bertemu dengan orang-orang di sekitar perjalanan guna menyebarkan syiar Islam.

Mengucapkan Hari Raya

Ucapan hari raya tentu salah satu momen yang tidak mungkin dilupakan oleh seluruh umat muslim. Ada baiknya mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minkum (semoga Allah menerima amal kami dan kalian).”

Silaturahmi

Setelah mekasanakan shalat, Rasulullah mendatangi tempat keramaian, dan mengunjungi rumah sahabat. Ya, tradisi silaturahmi saling mengunjungi saat hari raya idul fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah.

Ketika idul fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya. Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain.