Sukses

Seperti Kanoute, Pemain Muslim Harus Kuat Puasa di Final Liga Champions

Mantan striker Sevilla, Frederik Kanoute meyakini puasa tidak mengendurkan tenaga pemain muslim, malah ini bisa membuat pemain sepak bola musim tambah kuat.

Liputan6.com, Madrid- Pesepak bola asal Mali yang kini sudah pensiun, Frederick Kanoute termasuk muslim yang tak mau melalaikan perintah agama dalam menjalankan ibadah puasa. Mantan striker Sevilla ini meyakini puasa tak akan mengurangi kekuatan seorang pemain sepak bola.

Dia bahkan percaya menjalankan ibadah puasa Ramadan bisa memperkuat seorang pemain sepak bola muslim. Ini juga sepertinya yang bisa jadi inspirasi pemain-pemain muslim yang akan tampil di final Liga Champions Tottenham Hotspur vs Liverpool di Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019) dini hari WIB.

"Menjalankan perintah agama membantu saya kembangkan permainan sepak bola dan sepak bola bantu saya jadi sehat dan kuat. Tak ada konflik karena buat yang tahu islam, ibadah puasa bikin kuat bukan melemahkan muslim," katanya dalam sebuah wawancara dengan Goal.com.

Ucapan Kanoute yang juga pernah bermain di Tottenham Hotspur ini tentu cukup mengejutkan. Namun bagi dia, pesepak bola profesional bisa tetap berada di kondisi fisik prima saat menjalankan puasa sebulan penuh.

Saat bermain di Sevilla, kota di Spanyol selatan, cuaca kerap panas menyengat. Meski begitu, Kanoute mengaku ingin terus puasa.

"Saya ingin hormati agama saya dan menjalankannya sebaik mungkin. Terkadang memang sulit berpuasa di selatan Spanyol ini karena sangat panas, tapi saya bisa lakukannya, terimakasih Allah," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Pengalaman Diarra

Hal yang sama dirasakan oleh eks pemain Real Madrid, Mahamadou Diarra. Dia juga mengaku ogah batal puasa gara-gara bermain sepak bola.

"Setiap pelatih hormati keputusan saya. Puasa memang hari-hari yang sulit dimana orang butuh makan, tapi ini hanya sebulan. Saya bisa main bagus di 11 bulan lainnya," katanya.