Liputan6.com, Jakarta Makna kembali ke fitrah pada hari raya idul fitri ini masih banyak yang belum paham. Padahal kembali kepada fitrah ini mengandung makna yang begitu dalam dan sangat penting untuk kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat.
Makna kembali ke fitrah berkaitan dengan bebas dari dosa dan akidah yang lurus. Oleh karena itu banyak orang yang mengumpamakan kembali ke fitrah dengan kembali menjadi seperti bayi yang baru dilahirkan.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai nilai dapat kamu maknai di hari raya idul fitri ini dengan kembali ke fitrah. Dengan telah selesainya bulan Ramadan yang penuh dengan pengampunan dosa. Sudah seharusnya kita semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT setelah kembali fitrah.
Berikut Liputan6.com rangkum tentang makna kembali ke fitrah dari berbagai sumber, Jumat (31/5/2019).
Makna Idul Fitri Secara Bahasa
Kata Idul Fitri merupukan gabungan dari kata id dan fitri dalam Bahasa Arab. Namun maknanya tidak seperti yang selama ini mungkin kamu mengerti sebagai kembali pada fitrah. Kata id dalam bahasa arab memiliki arti merayakan. Namun ada juga sebagian orang yang memaknainya sebagai kembali atau kebiasaan.
Sedangkan kata fitri berasal dari bahasa Arab yaitu al-fithr yang artinya berbuka. Kata berbuka disini bisa dimaknai kepada aktivitas umat islam saat bulan Ramadan yang berbuka setelah berpuasa seharian penuh. Jadi kata iftar berasal dari kata al-fithr ini. Adapun fitrah dalam bahasa arab disebut juga dengan al-fitrah diartikan sebagai kesucian atau kebersihan.
Jadi bila diambil makna secara bahasa, idul fitri sebenarnya memiliki pengertian sebagai “ merayakan berbuka”. Hal ini dikaitkan dengan amalan atau ibadah yang dilakukan umat islam sebelum hari raya idul fitri yaitu berpuasa di bulan Ramadan. Maknanya menyatakan bahwa setelah selama satu bulan umat islam berpuasa tidak makan dan minum, akhirnya pada hari raya idul fitri mereka diperbolehkan untuk makan dan minum seperti biasa. Seperti itulah pemaknaan yang bisa diambil secara bahasa dari kata idul fitri.
Sedangkan dari makna yang biasa didengarkan, idul fitri diartikan sebagai kondisi suci seperti bayi yang baru lahir. Kondisi ini menunjukkan keadaan yang bersih tanpa dosa. Kondisi bersih dari dosa ini didapatkan setelah umat islam menjalankan amalan atau ibadah puasa selama satu bulan di bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Advertisement
Makna Kembali ke Fitrah
Makna kembali ke fitrah berarti bebas dari dosa dan kembali memiliki akidah yang lurus. Bebas dari dosa disini sebagai makna kembali ke fitrah ditengarai dengan bulan Ramadan sebagai bulan pengampunan yang akan membersihkan dosa bagi siapa yang yang berpuasa dan mendirikan shalat malam dengan keimanan.
Hal ini berarti makna kembali ke fitrah adalah bebas dari dosa setelah beribadah puasa Ramadan. Sedangkan makna kembali ke fitrah selanjutnya berkaitan dengan akidah yang lurus. Seperti yang dijelaskan oleh firman Allah SWT berikut ini:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS.Ar Ruum:30)
Jadi makna kembali ke fitrah yang berkaitan dengan akidah yang lurus ini adalah kembali kepada masa saat belum ada yang mempengaruhi, yaitu saat baru saja terlahirkan. Saat itu akidah seseorang masih lurus, sampai nanti lingkungan akan mempengaruhinya. Dia bisa tetap berada pada jalan yang lurus, dan bisa juga berada pada jalan yang justru bukan jalan Allah SWT.
Menjaga Fitrah
Tau Mana yang Baik dan Mana yang Buruk
Makna kembali ke fitrah adalah mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Kembali bisa menilai baik dan buruk berarti tidak boleh berbuat dosa lagi, tidak melakukan ghibah dan fitnah lagi, dan sebagainya.
Bila masih melakukan hal-hal tersebut, maka mungkin kamu belum mendapatkan makna kembali ke fitrah yang sebenarnya. Orang yang kembali ke fitrah akan berlaku baik karena dia mengetahui mana yang baik dan buruk karena akidah yang sudah lurus kembali.
Menjaga Fitrah
Melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan membuat seorang muslim mendapatkan makna kembali ke fitrah. Tentunya bila dilaksanakan dengan sungguh-sungguh karena Allah SWT.
Namun seorang muslim wajib menjaga fitrah yang telah didapatkan tersebut setelah berakhirnya bulan Ramadan. Hal ini bisa dilakukan dengan senantiasa membaca dan mempelajari Al-Quran.
Dengan mempedomani Al-Quran dan mengamalkannya, maka seorang muslim dapat menjaga fitrahnya. Dengan begitu makna kembali ke fitrah menjadi lebih nyata adanya. Jadi seorang muslim bisa menjaga akidah yang lurus dan melanjutkan ketakwaan selama bulan Ramadan dengan senantiasa memahami dan mengamalkan Al-Quran.
Advertisement